Part 24

1.8K 211 69
                                    

"Mi Kyung, Kamu tahu sendiri, kan? Tzuyu sekarang membenciku. Dia juga membenci kalian. Aku tidak setuju jika Kamu meminta kita untuk tinggal satu rumah bersama anak-anakku. Jennie mungkin tak masalah. Tapi Tzuyu pasti akan menolak keras!" 

Mi Kyung menghela napas. Ia menatap suaminya itu dengan sorot kecewa. "Aku tak tahan dengan cibiran tetangga! Mereka selalu mencibirmu, katanya Kamu suami yang tidak beres! Jarang pulang ke rumah! Dan mereka juga mengataiku istri yang membosankan!" ujar Mi Kyung jengah. "Soal Tzuyu, aku akan mencoba meluluhkannya. Aku tahu, pasti sikapnya ke aku nanti tidak akan baik. Tapi aku akan terus berusaha! Aku juga ingin diterima anak-anakmu dengan sepenuh hati. Jadi ku mohon...."

Jong Soo membuang napas kasar melihat Mi Kyung memohon seperti itu padanya. Ah, rasanya ia jadi tidak tega. Namun, jika nanti Tzuyu semakin marah padanya bagaimana? Itu akan sulit baginya untuk mendapatkan maaf dari putrinya itu.

"Aku akan minta izin pada Tzuyu dulu," putus Jong Soo. Membuat Mi Kyung menggeleng tak setuju.

"Sudah dipastikan dia tak akan setuju. Sudah lah,  aku akan mencoba meluluhkannya. Percayalah padaku, Sayang. Aku juga akan berusaha membuat Tzuyu agar bisa memaafkan kita," ucap Mi Kyung dengan sorot menyakinkan.

Jong Soo terdiam sejenak. Meski dalam hatinya, ia begitu sangat cemas. Namun pada akhirnya ia menganggukkan kepalanya.

Mi Kyung tersenyum. "Ah, baik, lah. Aku akan menyiapkan semuanya untuk perpindahan kita!"

Sana yang mendengar perbincangan mereka, kini terlihat begitu cemas. "Di sana, gue pasti nggak bakal bahagia," gumamnya. Bahkan di rumahnya saja ia tidak bahagia, karena suasananya kini sudah tidak seperti dulu lagi. Apa lagi di rumah Tzuyu? Serumah dengan seseorang yang membencinya itu hanya akan membuat hatinya semakin sakit saja.

*****

Tzuyu tidak berkutik. Mulutnya seolah tersumpal saat mendengar perkataan Taehyung barusan. Ia merasa tidak tahu diri, sudah ditolongi Taehyung, namun ia malah mengatai cowok itu seenaknya. Cowok itu peduli, buktinya dia menolong Tzuyu, 'kan? Tzuyu benar-benar merutuki mulutnya sendiri yang telah berujar seenaknya.

Tadi, Taehyung juga sudah tersenyum lebar padanya, tidak memasang wajah datar. Namun ia melunturkannya begitu saja.

Taehyung telah menyesalinya dan ingin memperbaiki kesalahannya, namun Tzuyu malah tak mempercayainya.

'Pulang aja sana'

Tzuyu menggeleng. Jika Taehyung berubah lagi, ia lah yang salah. Ya, ini salah Tzuyu. 

Kenapa ia membuatnya menjadi serumit ini? Kenapa tadi ia tidak langsung memaafkan Taehyung saja? Akh. Akh. Akh! Tzuyu salah! Tzuyu merutuki dirinya sendiri.

Tzuyu berbalik lalu berlari keluar. Taehyung yang melihat itu menghela napas kasar,  lalu mengusap wajahnya.

Nancy masuk. Ia menatap Taehyung dengan tampang tanya. "Tzuyu kenapa? Kok tiba-tiba lari gitu?"

Taehyung mengubah posisinya. Memunggugi Nancy. "Kepo Lo," cibir Taehyung datar.

****

Tzuyu menyusuri trotoar panjang menuju rumahnya. Ia kemudian menghentikan langkahnya ketika mendengar suara kucing. Bercelingak-celinguk, dan ketemu! Ia melihat kucing dengan bulu berwarna putih tak jauh dari tempatnya.

Tzuyu lalu menghampirinya, dan mengambil kucing tersebut. "Pus kenapa? Terluka?" Ia melihat luka di kaki kucing itu. Merasa kasihan. Tzuyu kemudian mencondongkan wajah kucing itu tepat di depan wajahnya. "Kamu masih kecil, orang tua pus mana? Kok tega ngebiarin pus terluka kayak gini," tanyanya.

Please Love Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang