Part 36

1.5K 190 80
                                    

Tzuyu keluar dari mobil taksi. Dia mengambil uang dalam sakunya dan kemudian diberikan pada sopir Taksi. Dia mengangguk saat sopir taksi tersebut berucap terima kasih. Setelah mobil taksi itu melaju, Taehyung datang dengan motornya, membuat Tzuyu memutar bola malas lalu dengan segera melangkahkan kakinya menuju pintu rumah.

Taehyung langsung turun dari motor, berlari cepat ke arah Tzuyu dan meraih lengan cewek itu dari belakang. Membuat yang ditarik otomotis langsung memutar tubuhnya dengan sorot jengah.

"Apaan, sih!" Tzuyu langsung menepis tangan Taehyung dari lengannya. Dia menatap Taehyung dengan sorot sinis.

Taehyung menghela napas. Dia mengukir senyuman tipis, lalu mengangguk miris. "Good Night," katanya, kemudian berbalik dan berjalan menuju motor.

Sesaat Tzuyu terpaku. Dia berbalik, dan kemudian masuk ke dalam rumahnya.

Taehyung menatap punggung Tzuyu nanar. Dia menyalahkan motornya dan kemudian mulai melajukannya.

___

"Tzuyu, Kamu dari mana aja, Sayang?"

Masuk ke dalam rumah, Tzuyu sudah disambut oleh Jong Soo. Lelaki paruh baya itu mengikuti Tzuyu yang hendak menuju kamar sambil terus mengintrogasinya.

"Papa denger, tadi Kamu bolos sekolah, ya?"

Tzuyu hanya memutar bola matanya. Dia sampai di depan pintu kamar. Sebelum masuk, Tzuyu berbalik, menatap datar papanya. "Kenapa? Papa mau marahin Tzuyu?"

Jong Soo menggeleng cepat. "Nggak, Sayang. Papa nggak marah sama Kamu. Tapi--"

Ceklek--- Tzuyu masuk ke dalam kamarnya dan setelah itu menutup pintunya sekuat tenaga.

Membuat Jong Soo langsung terdiam di susul dengan helaan napasnya yang terdengar putus asa.

"Tzuyu ...." panggil Jong Soo lirih. Dia menyenderkan kepalanya di pintu kamar Tzuyu. "Kamu boleh marah sama papa, bahkan kalau Kamu mau maki papa buat ngungkapin semua kemarahan Kamu, juga nggak papa, Sayang. Papa nggak masalah."

Di dalam kamar, Tzuyu meringkuk sedih sambil menyenderkan tubuhnya di pintu. Dia menangis mendengar penuturan sang papa dari luar kamarnya.

"Tapi Kamu nggak boleh bolos sekolah. Kamu nggak inget pesan mama dulu? Kamu harus jadi anak pinter, Kamu harus tetap netapin peringkat satu kamu di sekolah. Meski mama udah nggak ada, setidaknya Kamu harus tetap inget pesan itu, Sayang."

Suara isak tangis Tzuyu terdengar, membuat Jong Soo menahan napas dengan sorot pedih.

Tzuyu mengusap air matanya. Dia melangkah gontai menuju meja belajar. Tangannya terulur mengambil figura kecil. Tzuyu tersenyum miris kemudian mendekap figura tersebut ke dalam pelukannya.

Byeol mengusap surai lembut milik Tzuyu, dengan Senyuman yang selalu terpancar ceria di wajahnya. "Anak Mama yang pinter, ya! Kalau sekolah jangan suka bolos kayak Kakak Kamu yang itu, oke?" pesannya pada Tzuyu, sambil melirik Jennie yang kini tengah duduk di depannya.

"Ih! Aku kan cuma bolos satu kali, Ma!" ucap Jennie tak terima.

"Iya-iya cuma satu kali. Awas kalau diulangi lagi! Mama sama papa nggak bakal ngasih Kamu uang jajan lagi," ancam Byeol.

"Udah-udah! Di depan makanan nggak boleh ribut. Ayo cepet makan, nanti telat sekolah lagi." Jong Soo melerai. Dia tersenyum lalu menepuk pelan bibir Jennie yang masih saja manyun. "Udah jangan dimanyunin mulu bibirnya."

"Mama, suapin, dong!" pinta Tzuyu. Byeol tersenyum dan kemudian mengangguk.

"Mama ...." ujar Tzuyu lirih. Dia mengusap foto mamanya dengan sorot sendu. "Tzuyu rindu mama ...."

Please Love Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang