"Aku pesan Ice Americano 1," ucap seorang gadis pada karyawan sebuah kafe sambil mengeluarkan kartu kreditnya.
"Ne," jawab karyawan kafe tersebut ramah sambil mengambil kartu yang diberikan oleh pelanggannya tersebut.
"Maaf, kartu anda tidak bisa digunakan. Apa anda mempunyai kartu yang lain?" Sesal karyawan tersebut sambil mengembalikan kartu kredit gadis itu.
"Ne? Ahh.. Tunggu sebentar," gadis itu terkejut dan kembali membuka dompetnya untuk mengambil kartu miliknya yang lain.
"Maaf, semua kartu ini juga tidak bisa digunakan." karyawan kafe tersebut mulai tersenyum masam sambil mengembalikan tiga buah kartu kredit yang diberikan gadis tadi.
"Apa-apaan ini? Mengapa semua kartuku terblokir?" Sang gadis mulai kehabisan kesabarannya.
"Apa kau masih lama? Masih ada orang lain yang mengantri disini," Tegur seorang lelaki jangkung yang sedari tadi mengantri dibelakang gadis tersebut.
"Mengantrilah dengan damai tuan," jawab gadis tersebut tak kalah ketus sambil merogoh dompet mencari kartu kredit lainnya.
"Kalau begitu cepat selesaikan urusanmu. Kau bukan satu-satunya pengunjung di kafe ini," Lelaki tersebut kembali menjawab perkataan gadis tersebut dengan nada sarkas sambil menunjuk orang-orang yang ada dibelakangnya.
"Apa-apaan ini? Kau baru saja membentak seorang perempuan? Uwaahh, aku tak percaya kau hidup ditengah masyarakat kita." ujar gadis itu yang mulai tersulut emosi.
"Kau..."
"Yaaakkk!! Kim Bona!"
Sebuah suara sukses menghentikan pertikaian antara gadis dan lelaki jangkung tersebut.
"Eoh? Exy-yaa. Sejak kapan kau sampai?" Tanya gadis bernama Kim Bona pada temannya yang sudah berdiri didekatnya.
"Maaf, aku yang akan membayarnya. Tambah Espresso Macchiato 1," gadis bernama Exy itu berbicara pada karyawan kafe sambil mengeluarkan kartu kreditnya, bahkan tanpa menjawab pertanyaan sahabatnya.
Sang karyawan kafe pun memberikan wireless calling system pada Exy. Setelah menerima benda tersebut, kedua gadis itu siap meninggalkan cashier dan mencari tempat duduk.
"Kau seharusnya mengatur pengeluaranmu agasshi." Ucap lelaki lawan berdebat Bona tadi yang seketika mampu menghentikan langkah kedua gadis tersebut dan kini membuat Bona menatapnya sinis.
"Kau dapat membeli barang-barang mewah, tapi tidak dapat membayar segelas kopi" lanjut lelaki jangkung itu sambil melihat beberapa paper bag yang dibawa oleh gadis yang disinggungnya dan membuat waktunya terbuang sia-sia.
"Kau.." Kesabaran Bona sudah berada pada puncaknya.
"Maafkan kami," Sahut Exy memotong perkataan Bona sambil sedikit membungkuk pada lelaki itu.
Ia kemudian menarik tangan Bona untuk ikut membungkuk tanda penyesalan. Bona menolak melakukannya dan memilih meninggalkan tempat itu dengan langkah kesal. Melihat hal itu, Exy hanya bisa tersenyum malu pada lelaki tersebut sambil kembali membungkukkan sedikit kepalanya, lalu menyusul sahabatnya yang telah berjalan duluan.
"Direktur!" Suara bass tersebut memecah kesunyian yang terjadi didepan cashier kafe. Lelaki yang merasa terpanggil itu menoleh ke sumber suara dengan wajah datarnya dan mendapati asistennya yang tengah berjalan ke arahnya.
"Maafkan aku, kau seharusnya tidak perlu mengantri seperti ini jika bukan karena aku," sesal asisten tersebut.
"Lupakan. Apa jadwal selanjutnya?" Tanya sang atasan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Miracle | Bona (WJSN) x Hyungwon (Monsta X) END
FanficWARNING! HARAP MENINGGALKAN JEJAK SEBELUM MEMBACA! The love, like a fate is coming to me. Everything has changed since i met you. You're my light, You're my miracle.