*Flashback*
"Aku tidak bisa melanjutkan ini," ucap seorang pria pada wanita dihadapannya. Wanita itu hanya bisa mengernyitkan dahinya tanda tak paham apa yang sedang dibicarakan oleh pria itu.
Hawa dingin oleh semilir angin musim gugur menerpa tubuh mereka. Kesibukan tengah kota menjadi latar perbincangan yang dilakukan oleh sepasang kekasih itu. Keduanya hanya bisa terdiam sesaat setelah sang pria menuturkan kalimat tadi.
"Aku tau aku egois, tapi bisakah kau tak pergi? Bisakah kau diam disini? Disisiku?" Lanjut pria itu.
"Oppa.. Kau sangat tau aku tidak bisa melewatkan kesempatan ini."
"Tapi 5 tahun bukanlah waktu yang sebentar," ujar pria itu lagi sambil meraih segelas cangkir berisi kopi hangat ditangannya dan memandang lalu lalang kendaraan yang membelah kota Seoul dari balkon tempat ia berdiri.
"Apa kau akan menyerah padaku?" Tanya wanita itu yang kini memandang kekasihnya dengan tatapan yang sulit dijelaskan.
"Aku membutuhkanmu.."
"Disisiku," lanjut sang pria.
Wanita itu menatap sekilas kekasihnya.
"Maafkan aku,"
Wanita itupun pergi meninggalkan tempat itu, meninggalkan kekasihnya yang masih berdiri di balkon kantornya.
Pria itu hanya bisa memandangi punggung kekasihnya yang menjauh, kian menjauh, dan kemudian menghilang dibalik pintu.
*flashback end*
Tok..tok..tok
Ketukan pintu itu berhasil membuyarkan pikiran seorang pria yang tengah mengais memori masa lalu. Ia menatap pintu ruangan kerjanya lalu muncullah seorang pria yang tak lain adalah asistennya.
"Direktur, jadwal interview anda sudah dekat."
"Baiklah." ia pun berdiri dan mengambil jas yang berada pada kursi kerja dan mengenakannya.
Tak perlu dandanan yang berlebihan, bahkan dengan rambut yang sedikit berantakan ia terlihat sangat tampan.
Pria itu berjalan menuju salah satu ruangan yang masih berada di area kekuasaannya yang telah dipersiapkan untuk melakukan interview, bersama asisten yang mengekor dibelakangnya.
"Bagaimana persiapan untuk event pertemuan pagi ini?" Tanya sang direktur.
"Tidak ada masalah. Manager Kim sendiri yang mengawasi persiapannya." jawab asisten direktur itu.
"Lakukan tanpa kesalahan."
"Ne."
Ditengah perjalanan, panca inderanya tertuju pada sesosok pria paruh baya yang juga tengah berjalan ke arahnya. Ia terlihat dikawal oleh beberapa orang yang berjalan di belakangnya. Melihat pria itu, ia pun tersenyum.
"Direktur, itu Tuan Kim dari PiVllar." bisik sang asisten.
Pria paruh baya itu membalas senyum yang dilemparkan oleh direktur muda yang sedang berjalan ke arahnya. Saat keduanya berjalan semakin mendekat satu sama lain, Direktur tempat itupun berhenti untuk sejenak menyapa pria paruh baya yang disebutkan asistennya tadi.
"Selamat datang di Hotel GlobeL," ujar direktur hotel itu seraya membungkukkan badannya menyambut tamu yang luar biasa itu dengan senyum yang lebih merekah di wajahnya.
"Aigoo.. Lihatlah siapa yang sedang berdiri di depan kita. Pria muda yang sungguh menakjubkan." ucap pria yang diketahui sebagai Tuan Kim itu kepada beberapa orang di belakangnya dengan ramah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Miracle | Bona (WJSN) x Hyungwon (Monsta X) END
Fiksi PenggemarWARNING! HARAP MENINGGALKAN JEJAK SEBELUM MEMBACA! The love, like a fate is coming to me. Everything has changed since i met you. You're my light, You're my miracle.