PART 25

394 40 3
                                    

Sebelum membuat sarapan untuk Hyungwon, Bona ingin mandi terlebih dahulu. Karena ia mabuk dan langsung tidur semalam, ia merasa tubuhnya lengket akibat tidak mandi.

Tok..Tok..Tok..

Bona membuka pintu ruang kerja Hyungwon dan melihat Hyungwon sedang duduk di kursi putarnya sambil membaca sebuah dokumen.

"Apa kau punya sikat gigi cadangan?" ucap Bona dari balik pintu yang hanya dibukanya sedikit.

"Ada di rak bawah wastafel. Cari saja disana."

Bona mengangguk pelan lalu menutup pintu dan kembali ke kamar Hyungwon.

Saat dalam perjalanan menuju kamar Hyungwon, Bona melihat sisi lain rumah itu yang tidak dilihatnya saat pertama kali ia datang. Desain minimalis rumah Hyungwon yang sebagian besar cat dan perabotannya berwarna putih, hitam, dan abu-abu menambah kesan maskulin rumah itu.

"Apa dia tidak merasa kesepian di rumah seluas ini?"

Setelah selesai mandi, Bona turun ke lantai satu menuju dapur untuk membuat sarapan yang ia janjikan pada Hyungwon.

Bona terlalu fokus memasak hingga ia tidak sadar seseorang sedang memperhatikannya yang sedang berkutat dengan bahan-bahan makanan.

Pria yang memperhatikan Bona dari belakang, terus menatap wanita yang masih menggunakan bathrobe itu sambil tersenyum. Ia terlalu terbuai dengan suasana rumahnya yang kini sedikit lebih hidup berkat keberadaan wanita itu meskipun keberadaannya tidak disengaja. Pria itu perlahan berjalan mendekati Bona yang sedang mengaduk makanan yang ia masak.

Bona yang menyadari Hyungwon sedang berjalan mendekatinya, berbalik kearah Hyungwon berada.
Hyungwon semakin mendekat dan adegan ini membuat jantung Bona berdegup kencang.

Hyungwon berdiri di depan Bona, tangannya bergerak perlahan kearah atas kepala Bona. Wanita itu masih terdiam ditempatnya menahan nafas.

Hyungwon menggapai pintu lemari dan mengeluarkan beberapa buah piring.

"Kau tidak bisa menggapainya, kan?" Hyungwon meletakkan piring yang ia ambil di meja makan.

"Eoh, kenapa wajahmu merah? Apa kau baik-baik saja?" Hyungwon kembali menghampiri Bona dan memegang kedua sisi wajah wanita itu dengan tangannya.

"Tidak. Aku tidak baik jika kau terus melakukan ini padaku." jantung Bona berdetak seperti sedang dikejar-kejar sesuatu.

"Wajahmu panas,"

"Lepaskan tanganmu, aku masih memasak." Bona berusaha menutupi rasa malunya.

"Ahh.. Karena sedang memasak yah?"

"Baiklah,"

Hyungwon melepaskan tangannya dan berjalan menuju meja makan sambil tersenyum. Sebenarnya ia sedang menggoda Bona. Ia juga tau kenapa wajahnya memerah dan memanas. Ia menyukai ekspresi Bona seperti itu, dia terlihat seperti anak kecil yang polos.

...

Hyungwon dan Bona mulai menyantap sarapan mereka. Hari ini adalah hari sabtu jadi Bona tidak pergi ke kantor. Biasanya Hyungwon akan tetap ke kantor saat akhir pekan. Namun dia bebas datang dan pergi karena statusnya sebagai Direktur Utama di kantornya.

"Ahh.. Waktu rapat bersama PiVllar, kau bisa mengerti tentang rancangan bangunan. Meski kau bilang ayahmu bekerja di bidang yang sama seperti mereka, tapi kecermatanmu sendiri bisa mencegah kerugian yang dapat timbul saat proses pembangunan proyek. Perusahaan berterima kasih padamu."

Bona menghela nafas dengan pelan.

"Ayahku mengatur hampir 80% kehidupanku. Disaat teman-teman seusiaku sibuk menikmati waktu mereka, aku hanya bisa berdiam diri di rumah. Aku banyak melihat ayahku bekerja hingga tidak asing lagi dengan rancangan bangunan. Meski yang ku tau tidak banyak." Ucap Bona dengan pikiran yang melayang.

Miracle | Bona (WJSN) x Hyungwon (Monsta X) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang