"Anak?"
"Eonni?"
"Bertanggung jawab? Menggugurkan? Apa yang sedang kalian bicarakan?" Bona menatap kedua orang itu secara bergantian.
Saat Bona melihat Luda ia sudah melihat Luda berlinangan air mata. Minhyuk berjalan kearah Bona dan mengambil tray yang dibawanya menuju sink.
"Ada apa?" Hyungwon tiba-tiba sudah berdiri disebelah Bona yang belum bergerak dari tempatnya sejak tadi.
"Lee Luda, ada apa denganmu?"
"Eonni," Luda menghampiri Bona dan memeluknya.
Bona dan Hyungwon saling melempar tatapan bingung.
"Aku harus berbicara dengannya." ucap Bona pada Hyungwon.
Artinya Bona meminta tempat untuk berbicara berdua dengan Luda. Tidak sulit bagi Hyungwon menerjemahkan maksud perkataan Bona.
"Kalian bisa memakai ruang kerjaku,"
Bona mengangguk.
"Terima kasih,"
...
Bona menatap Luda yang duduk tertunduk dihadapannya. Sudah beberapa saat mereka duduk diruangan itu namun Luda masih belum bercerita. Bona pun tidak ingin memberi tekanan pada temannya dengan rentetan pertanyaan, ia memaklumi bahwa Luda masih membutuhkan waktu sebelum berbicara.
"Kami melakukan kesalahan," ucap Luda membuka percakapan.
"Apa dia memaksamu?" tanya Bona.
Luda segera menggelengkan kepalanya.
"Kami melakukannya bersama saat mabuk, sepulang dari perayaan ulang tahunmu."
"Tapi kalian tidak minum alkohol saat itu,"
"Tidak dirumahmu."
Bona mengangguk paham meskipun masih banyak pertanyaan yang ingin ia ajukan, namun niat itu ia tepis karena yang terpenting adalah bagaimana keadaan Luda sekarang.
"Lalu?"
"Aku hamil. Mungkin ini sudah masuk minggu kedua." jawabnya sambil tertunduk.
"Kau belum memeriksanya?"
"Aku baru menggunakan test pack, tapi belum memeriksanya ke dokter."
"Tolong jangan beritahu hal ini pada siapapun." pinta Luda.
"Jadi Lee Minhyuk belum mengetahui hal ini?"
Luda mengangguk pelan.
"Apa yang akan kau lakukan? Apa kau benar-benar menggugurkannya?"
"Aku tidak tau," tangis Luda kembali pecah.
"Aku akan merasa berdosa sepanjang hidupku jika aku melakukannya." ucapnya terbata sambil mengelus perut ratanya.
Bona menghampiri Luda dan memeluknya sekedar memberikan ketenangan, untuk saat ini hanya itu yang bisa ia lakukan. Ia tak tau harus mengatakan apa karena ia pun masih bingung. Keheningan menghampiri mereka sesaat, yang terdengar hanyalah isakan tangis dari dalam pelukan Bona.
"Dia bilang dia akan bertanggung jawab, dia juga menginginkan anak ini." ujar Bona dengan nada hati-hati.
"Aku yang tidak menginginkannya."
"Kau tidak menginginkan anak ini?"
"Ayah dari anak ini," Luda mengoreksi kalimat Bona.
"Kalau begitu kirim dia ke panti asuhan. Ini mungkin terdengar kejam." asal Bona.
KAMU SEDANG MEMBACA
Miracle | Bona (WJSN) x Hyungwon (Monsta X) END
FanficWARNING! HARAP MENINGGALKAN JEJAK SEBELUM MEMBACA! The love, like a fate is coming to me. Everything has changed since i met you. You're my light, You're my miracle.