Adakah yang nonton konser EveryOn juga? Maaf atas keterlambatannya🙏
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian dan
Selamat membaca.***
"Bagaimana jika aku mengatakan bahwa ayahmu telah membunuh seseorang?"
"Kau orang yang sangat tidak suka menunggu. Mungkin itu sifat yang diturunkan oleh ayahmu."
"Orang terakhir yang ditemui politikus itu adalah ayahmu dan Kwon Hyuk Jun dan dia sedang menyelidiki keduanya. Tapi bukti belum cukup lengkap untuk menunjuk salah satu dari mereka atau keduanya sebagai tersangka dalam kasus kematian itu dan kecelakaan ayahku terjadi saat ia sedang berusaha mengumpulkan bukti-buktinya."
"Bukan hanya ayahku, masih ada beberapa orang lagi yang menjadi korban saat mengumpulkan bukti mengenai kasus itu. Saksi kunci yang dianggap penting juga tiba-tiba menghilang dan tidak pernah ditemukan hingga sekarang."
"Lalu apa hubungan ayahku dengan kematian politikus itu?"
"Kau belum mengetahuinya?"
"Tanah tempat GlobeL berdiri di Gwangju sekarang adalah tanah milik politikus itu."
"Tidak... Ayahku tidak mungkin membunuh seseorang hanya karena selahan tanah."
"Kenapa kau yakin? Apapun akan dilakukan seorang pengusaha untuk mencapai tujuannya."
Mata Hyungwon menatap tajam kearah depan. Pria yang sedang dikuasai oleh amarahnya ini melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi membelah jalan kota pada waktu yang belum terlalu larut. Mendengar perkataan Menteri Kwon yang mengatakan bahwa ayahnya adalah seorang pembunuh membuat Hyungwon memutuskan tidak mengikuti acara makan malam bersama Walikota hingga usai.
Tibalah ia di depan sebuah rumah bergaya klasik dan elegan yang sudah tidak pernah lagi dikunjunginya sejak 4 tahun lalu, rumah kedua orang tuanya. Hyungwon membanting pintu mobilnya setelah turun sambil membawa selembar amplop berwarna coklat ditangannya. Dengan langkah besar ia memasuki pekarangan rumah itu dengan berbagai pertanyaan yang tertampung dikepalanya.
"Tu..tuan Muda?" Ucap seorang asisten rumah tangga yang membukakan pintu setelah ia memencet bel rumah itu.
Tanpa menyapa dan sebelum dipersilahkan, ia masuk ke dalam rumah menuju ruangan yang ia yakini ayahnya sedang berada disana. Hyungwon menatap sejenak pintu dihadapannya kini lalu membukanya dengan kasar.
"Hyungwon-aa?" Sapa ayahnya dengan tersenyum lebar lalu menutup buku yang sedang digenggamnya.
Hyungwon masih berdiri mematung di depan pintu.
"Masuklah. Aku senang akhirnya kau pulang ke rumah ini."
Sang ayah menghampiri putra semata wayangnya itu berniat merangkulnya untuk mengajaknya duduk di sofa. Namun baru saja mengangkat tangannya, putranya lebih dulu masuk melewati dirinya dan kini duduk di sofa ruangan itu. Hal itu membuat ayah Hyungwon terpaksa menurunkan tangannya kembali, tersenyum masam, lalu mengikuti sang putra untuk duduk di sofa.
"Apa yang membawamu kemari?"
Hyungwon menaruh amplop yang ia bawa diatas meja dengan kasar sambil menatap mata ayahnya. Ayahnya menatap amplop itu sejenak sebelum mengambilnya dan membukanya.
"I..ini?"
Hyungwon melihat dengan jelas tangan ayahnya gemetar setelah melihat isi amplop itu.
"Bagaimana..kau.. mendapatkan ini?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Miracle | Bona (WJSN) x Hyungwon (Monsta X) END
FanfictionWARNING! HARAP MENINGGALKAN JEJAK SEBELUM MEMBACA! The love, like a fate is coming to me. Everything has changed since i met you. You're my light, You're my miracle.