Tok..tok..tok..
Park Hoon masuk ke dalam ruangan Hyungwon. Ia tampak terkejut saat melihat seorang wanita asing sedang berdiri di depan meja Hyungwon.
"Kalau begitu aku pergi," ucap Bona dengan nada kesal.
Hyungwon tidak mengatakan apa-apa saat Bona meninggalkan ruangannya. Tersisa Hoon yang masih memperhatikan gadis yang tidak ia kenal itu.
"Mengapa peserta interview hari ini bisa sampai ke ruanganmu?" heran Hoon.
Mata Hyungwon langsung tertuju pada Hoon yang masih nampak kebingungan dengan kehadiran Bona di dalam ruangannya.
"Peserta interview?" tanya Hyungwon.
"Eung. Ada nomor urut di bajunya. Dia pasti salah satu peserta interview hari ini."
"Tapi rasanya, aku pernah melihatnya ditempat lain.." Hoon belum sadar jika gadis barusan adalah gadis yang sama yang ia lihat di rumah sakit saat insiden pingsannya Hyungwon.
Hyungwon terdiam.
"Terima dia. Di posisi apapun dia melamar."
"Ne?"
"Kim Bona. Pastikan dia diterima." ringkas Hyungwon.
"Baik,"
Sebenarnya Hoon masuk ke ruangan Hyungwon hanya untuk memastikan sesuatu.
"Rasanya tadi aku mendengar suaranya tertawa. Apa aku hanya berimajinasi? Aku pasti berimajinasi!" Hoon tidak berhenti bertanya pada dirinya sendiri sampai ia keluar dari ruangan Hyungwon.
***
Bona memasuki apartemen Exy dengan keadaan tubuhnya yang basah kuyup. Saat dalam perjalanan ke apartemen Exy, tiba-tiba hujan turun dengan deras. Karena tidak mempersiapkan payung Bona akhirnya merelakan dirinya terguyur hujan saat itu.
Setelah masuk ke kamar ia langsung menuju kamar mandi untuk membasuh seluruh badannya dengan air hangat karena tidak ingin terserang flu. Selesai mandi ia merasa kelaparan karena melewatkan makan siang. Ia pun menuju ke dapur dan memasak sup karena ia ingin menghangatkan diri.
...
Setelah makan Bona membaringkan dirinya di sofa ruang tengah sambil memainkan ponselnya.
*flashback*
"Auhh, menyebalkan."
"Siapa yang menyebalkan, nona?"
"Senyum macam apa itu?" batin Bona
"Ja..jadi apa yang kau inginkan?"
"Aku..."
"Huh, sangat self concern." sambung Bona.
"Self concern? Nona, aku adalah seorang pebisnis. Bagi pebisnis, setiap kesepakatan harus menguntungkan kedua belah pihak." jelas Hyungwon.
"Terserah saja. Apa yang kau inginkan? Aku tidak mempunyai uang atau harta." ketus Bona.
"Menurutmu apa aku kekurangan uang?" Hyungwon melirik papan nama yang bertulis 'Direktur Chae Hyungwon' di mejanya.
Mata Bona terbelalak melihat papan nama yang dilirik Hyungwon.
"Tunggu. Dia? Direktur di Hotel ini?" Bona baru tersadar setelah beberapa saat berada di ruangan itu.
"Aisshhh!" Bona menggigit bibir bawahnya.
"Lalu.. Apa yang kau inginkan?" tanya Bona.
Hyungwon hanya menatap Bona dari ujung kepala hingga ujung kaki sambil mengelus dagunya. Hal itu membuat tubuh Bona bergidik ngeri dan menyilangkan tangan ke pundak seolah ingin menutupi tubuhnya. Ia sudah berpikir yang aneh-aneh saat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Miracle | Bona (WJSN) x Hyungwon (Monsta X) END
FanfictionWARNING! HARAP MENINGGALKAN JEJAK SEBELUM MEMBACA! The love, like a fate is coming to me. Everything has changed since i met you. You're my light, You're my miracle.