PART 8

364 39 0
                                    

Hyungwon membuka matanya dan melihat langit-langit tempat ia berbaring. Asing, itu yang ada di pikiran Hyungwon sekarang. Ia sadar ada yang mengganjal di tangan kirinya dan mendapati dipunggung tangan kirinya kini telah terpasang jarum infus. Ia melihat pakaiannya, lengan kemejanya telah tergulung ke atas, dan jasnya terlipat rapi di atas nakas sebelah kanan ranjang tempat ia berbaring.

Suara handle pintu yang bergerak menarik perhatian Hyungwon. Setelah pintu terbuka, masuklah seorang wanita berpakaian aneh di musim panas.

"Kau sudah bangun?" Ucap wanita itu.

"Syukurlah." Wanita itu menghembuskan nafas lega

"Aku akhirnya bisa pergi dari sini," sambungnya.

"Ahh, daritadi ponselmu terus berbunyi. Itu mengganggu ketenangan rumah sakit. Jadi aku 'terpaksa' mengangkatnya."

"Aku tidak peduli kau akan menyebutku lancang. Aku tidak melakukan ini atas kemauanku sendiri." jelas wanita itu sambil berjalan menuju ke arah Hyungwon yang kini sudah terduduk di ranjang rumah sakit.

"Ini." Wanita itu meraih tangan kanan Hyungwon, membuka telapak tangannya, dan menaruh ponsel Hyungwon diatasnya.

"Tidak perlu berterima kasih." Pungkas wanita itu.

"Wali mu yang asli akan segera datang. Aku tidak perlu menunggunya kan? Kalau begitu aku akan pergi." Wanita itu berbalik dan berjalan menjauh dari sisi ranjang menuju pintu.

"Yaa!" Hyungwon yang sedari tadi tidak membuka mulutnya, kini memanggil wanita itu.

Merasa terpanggil, wanita itu membalikkan tubuhnya untuk menghadap ke Hyungwon. Belum sempurna penglihatannya tertuju pada lelaki itu, ia dikejutkan dengan sebuah benda yang melayang ke arahnya dan membuat tangannya dengan sigap menangkap benda itu.

"Kurasa kau membutuhkannya," ujar Hyungwon dingin.

Wanita itu hanya memandangi Hyungwon dan jas yang ada di tangannya secara bergantian. Wajahnya terlihat bingung sedangkan otaknya mencoba menelaah perkataan Hyungwon.

"Kau sedang kedatangan 'tamu' bukan?"

Mendengar apa yang diucapkan Hyungwon, membuat wanita itu tersadar. Ia berbalik mencoba melihat pinggul belakangnya. Seketika itu wajahnya memerah dan tanpa Hyungwon ketahui wanita itu mengumpatinya. Dengan cepat wanita itu melingkarkan lengan jas itu di pinggangnya untuk menutupi bagian belakang tubuhnya.

"Kau tidak perlu berterima kasih," ucap Hyungwon menirukan gaya bicara wanita itu sebelumnya.

Mendengar perkataan Hyungwon yang terdengar seperti ledekan dikupingnya, membuat wanita itu langsung berjalan keluar dari kamar itu dengan langkah kesal dan terburu-buru.

Tanpa sadar kedua sudut bibir Hyungwon tertarik keatas membentuk sebuah senyuman tatkala ia melihat tingkah wanita yang sudah tidak diruangan itu lagi.

Belum hilang senyuman dari bibir Hyungwon, pintu kamarnya kembali terbuka dan nampak sosok Park Hoon yang masuk dengan terburu-buru.

"Apa itu? Hyungwon hyung tersenyum?" Bisik Park Hoon dalam hati saat ia melihat pemandangan yang tak biasa.

Wajah Hyungwon kembali datar ketika melihat Park Hoon masuk ke dalam kamarnya.

"Apa kau baik-baik saja hyung? Kau membuatku khawatir sejak semalam." protes Park Hoon pada atasannya itu.

"Aku baik-baik saja. Tolong urus administrasi rumah sakit. Aku ingin pergi dari sini." Hyungwon menunjukkan tangan kirinya pada Hoon.

Miracle | Bona (WJSN) x Hyungwon (Monsta X) ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang