"Begitulah kami ingin menjalin kerja sama ini dengan PiVllar. Kami berharap dapat membuat tempat dimana semua orang dapat membangun kerajaan mereka sendiri meski mereka sedang dalam kegiatan wisata dan merasa nyaman dengan istana yang mereka dirikan walaupun mereka sedang tidak di rumah. Sekian." kalimat Direktur GlobeL Hotel menutup presentasinya.
Suara tepuk tangan berasal dari seorang lelaki paruh baya yang sedari tadi menyaksikan presentasi yang dibawakan oleh direktur GlobeL Hotel itu. Nampak pula senyum lebar yang terpancar dari wajahnya. Mendengar lelaki itu bertepuk tangan, membuat orang lain juga melakukan hal yang sama seperti yang dilakukannya.
...
"Aku sudah tidak sabar menantikan kerja sama kita." Ucap pria paruh baya sambil mengulurkan tangannya.
"Mohon bimbingannya Presdir Kim," seorang lelaki muda dengan gembira menyambut uluran tangan yang ia panggil Presdir Kim itu.
"Baiklah. Kita akan membicarakannya lebih lanjut lagi nanti. Aku akan membawakan rancangan bangunan dan akan kita diskusikan di pertemuan selanjutnya."
"Yee. Hati-hati diperjalanan,"
Tuan Kim beserta rombongannya meninggalkan GlobeL Hotel dengan perasaan gembira untuk menanti kerja sama mereka.
....
"Direktur, saatnya untukmu beristirahat." bisik Hoon.
Kalimat dari Hoon hanya masuk dari telinga kanan Hyungwon, lalu keluar kembali dari telinga kirinya. Hyungwon mulai berjalan kemudian diikuti oleh Hoon dibelakangnya.
"Kau ingin makan siang apa?" Tanya Hoon pada atasannya itu.
Pertanyaan Hoon hanya dijawab datar oleh Hyungwon.
"Kau memperlakukanku seperti pasien rumah sakit,"
"Tolong panggilkan manager Kim keruanganku."
"Ne."
"Ngomong-ngomong, besok adalah pernikahan anak Presdir Lee dari La Lune dan Presdir Hwang dari Billier."
"Kirimkan mereka rangkaian bunga."
"Aku mengerti,"
Hyungwon masuk ke ruang kerjanya. Ia duduk di kursi putarnya dan sedikit meregangkan badannya. Sebenarnya ia masih memerlukan istirahat, namun ia tidak bisa meninggalkan meetingnya hari ini.
Tok..Tok..Tok..
Manager Seola masuk setelah mengetuk pintu ruang kerja Hyungwon.
"Kau memanggilku?" Tanya Seola dengan wajah datar.
"Eoh. Tolong aturkan jadwal meeting bersama manager-manager cabang hotel. Kita akan membahas mengenai dampak keputusan menteri."
"Noted." Jawabnya singkat
"Bukankah kau akan menikah? Jangan bekerja terlalu keras," Ucap Hyungwon memberi saran.
"Pikirkan dirimu sendiri. You need to know when to stop." ringkas Seola menyindir Hyungwon.
"Aku berbicara sebagai sahabatmu disini," sambungnya lalu keluar dari ruangan Hyungwon.
***
Bona sedang merapikan rumah untuk menghabiskan waktunya. Ia baru saja selesai mengirim email surat lamaran kerjanya dan hanya tinggal menunggu panggilan untuk interview.
"Ahh. Lelahnya." Bona merebahkan badannya diatas sofa dan menutup mata untuk mengambil nafas sesaat.
"Ah benar. Aku harus mencuci jas itu lalu mengembalikannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Miracle | Bona (WJSN) x Hyungwon (Monsta X) END
FanficWARNING! HARAP MENINGGALKAN JEJAK SEBELUM MEMBACA! The love, like a fate is coming to me. Everything has changed since i met you. You're my light, You're my miracle.