3. Kenapa?

13.8K 1.5K 1K
                                    

3 | K e n a p a ?
.
.
.
.
.
.

Sarah menuruni tangga menuju ruang tengah kost sambil membawa beberapa cemilan. Ruang TV yang kini dipenuhi teman-teman kostnya yang berbeda angkatan dan berbeda jurusan itu semakin meriah disaat jam-jam malam terutama malam minggu. Namun suasana yang biasanya berisik kini tampak hening menandakan terjadi pembicaraan serius diantara mereka.

"Ini lagi pada ngomongin apa sih?" Sarah yang baru datang segera bergabung dan menyodorkan cemilan kepada teman-temannya. Namun untuk kali ini cemilan Sarah terkalahkan oleh cerita Lani, Kakak tingkatnya. Biasanya mereka akan segera mengerubuni makanan dan menghabiskannya dalam waktu singkat. Tapi kali ini semua mata menatap serius ke arah Lani.

"Woi woi ini lagi pada cerita apa sih? Serius amat." Sarah menatap temannya satu persatu yang berjumlah dua belas orang itu. Tapi tak ada satupun yang berniat menjawab pertanyaan Sarah.

"Nes." Sarah memegang tangan Nesa meminta penjelasan.

"Diem dulu ah, itu kak Lani lagi cerita pengalamannya waktu KKN." Nesa teman satu kost yang paling dekat dan seangkatan dengannya juga tampak serius.

"KKN itu ngapain sih kak? Kok kayaknya asik bener." Tanya salah satu dari mereka yang merupakan adik tingkat Sarah.

"Kuliah Kerja Nyata." Celetuk Sarah disusul dengan cengiran kudanya ketika mendapat tatapan nyalang dari semua mata di ruangan tersebut.

"Semua orang juga tau KKN itu Kuliah Kerja Nyata. Jawaban lo nggak mencerminkan kemahasiswaan." Jawab Lani.

"Ya siapa tau ada yang nyangka KKN itu Korupsi Kolusi Nepotisme, ya gak?" Bantah Sarah.

"Iya juga sih. Tapi pertanyaannya kan apa itu KKN, bukan apa kepanjangan KKN." Timpal yang lainnya.

"Terus gimana? Kebanyakan orang pada sibuk ngeributin euforia romantisme KKN, sampe lupa esensi dari KKN itu sendiri. Gue sampe bosen setiap kali nanya orang tentang pengalaman KKN, pasti jawabannya ga jauh dari kata cinlok." Ujar Sarah sedikit sarkas.

"Iya siih, karena emang itu yang ditunggu-tunggu semua mahasiswa dari momen KKN yang katanya romantis. Kalo menurut gue sih KKN itu sama aja kayak belajar berumah tangga. Ya nggak jauh beda sama kondisi kita di Kostan atau asrama. Sama-sama berbagi tanggung jawab dan tugas aja. Cuma bedanya kalo di asrama itu isinya cewek semua, kalo KKN itu cewek sama cowok ditempatin satu rumah. Kebayang ga sih kayak apa?" Penjabaran Lani membuat Sarah termenung. Ia jadi membayangkan akan seperti apa momen saat ia melakukan KKN nanti

"Kalian percaya fall in love at first sight? Semua mahasiswa pasti pernah merasakan kekaguman waktu pertama kali ketemu sama orang, dan kekaguman itu yang membawa rasa penasaran untuk tahu doi secara lebih jauh." Lani berhenti sejenak untuk membetulkan posisi duduk.

"Ya mungkin bisa dibilang masih di tahap naksir kali ya belum ke suka. Karena tahap at first sight ini orang bakal lebih intens memperhatikan doi. Nah kebayang nggak sih kalo kondisi Lo lagi KKN. Lo ketemu doi selama dua puluh empat jam! Gimana nggak senewen kalo Lo ketemu seintens itu?! Ya wajar aja banyak yang cinlok, dan banyak yang putus sama pacarnya gara-gara ketemu gebetan baru." Lani tampak berbinar seolah ia sendiri yang tengah mengalami itu.

"Orang baru lebih menarik sih. Berasa ketemu air di tengah Padang oase gitu. Ya kasarnya kaya hiburan semata selama KKN. Ya walau banyak yang awet sampai jenjang yang lebih serius." Merli ikut menimpali. Lani dan Merli memang seangkatan, meski berbeda jurusan.

Mata Sarah kembali beralih pada Kak Lani yang kini menjadi pusat perhatian.

"Jadi biasanya KKN ngapain sih?"

PETRICHOR [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang