17. your eye

6.8K 844 608
                                    

17. Your eye
.
.
.
.
.

'B aja' adalah jawaban Sarah ketika di tanya Uji perihal kuliah. Padahal apa yang ia katakan itu sebenarnya...

Bullshit.

Kuliah tidak pernah sesimpel itu.

Kecuali bagi mereka yang memang tidak peduli dan tidak mau peduli dengan tanggung jawab mereka sebagai mahasiswa.

Jawaban itu ia berikan karena tidak ingin mendoktrin adiknya bahwa kuliah itu capeknya setengah mati. Oke, ini mungkin terdengar agak lebay. Tapi memang kenyataannya seperti itu.

Bahkan untuk tipe mahasiswa kupu-kupu seperti dirinya saja kuliah terasa sangat melelahkan. Apalagi bagi mereka yang kuliah sambil part time, aktif organisasi, bahkan nikah muda. Kenapa bisa fokus mereka terpecah-pecah seperti itu?

Makanya Sarah suka heran dengan orang seperti Alfi yang bisa aktif di dunia organisasi dengan jabatan yang tidak main main. Yang lebih aneh lagi, pria itu masih bisa meraih IPK paling besar seangkatan. Orang seperti Alfi itu termasuk multitalenta atau berambisi?

Itu tubuhnya bisa membelah diri atau bagaimana? Kok bisa menjalani kuliah sambil aktif organisasi? Karena kuliah dan aktif organisasi tidak bisa disandingkan sekaligus. Ada tanggung jawab di dalamnya. Sehingga ketika kita memutuskan untuk aktif di suatu kegiatan selalu ada saja yang di korbankan. Entah itu tugas, UTS, UAS atau praktikum.

Meski kuliah Sarah hanya empat hari. Sisanya dipakai untuk mengerjakan tugas atau mencari referensi bahkan riset kelapangan. Artinya sama saja dengan tidak ada libur dalam kamusnya.

Bahkan untuk menikmati quality time dengan membaca novel atau rebahan seharian sangat langka dialami mahasiswa semester lima ke atas. Jika Sarah bisa melakukan itu, artinya ia lebih banyak mangkir dari bacaan kuliah bukan karena mengisi waktu senggang.

Belum lagi tugas yang rasanya mati satu tumbuh seribu. Seperti yang tengah mereka alami di tengah kesibukan UAS seperti ini.

"Pendahuluannya harus nyambung sama teori. Bab pembahasan pake sumber minimal lima atau lebih. Sumbernya ga boleh asal comot dari google, atau blog. Pokoknya daftar pustaka harus jelas. Jangan lupa pake analisis swot." Fia mengulang tugas UAS take home berbentuk makalah sambil mencatatnya di notes.

"Analisis swot apaan anjir? Gue kalo nulis pembahasan ga pake swot-swotan begitu." Tommy yang tidak sengaja mendengar ucapan Fia malah merutuk.

"Swot itu singkatan dari Strengths, Weaknesses, Opportunities, sama Threats. Sama aja sih kaya kelebihan sama kekurangan, cuma bedanya di point-point doang." Setelah mengatakan itu Sarah segera merapikan alat tulisnya.

"Ini tugas yang satu belum selesai udah nambah lagi tugas yang lain. Ah dasar dosen tidak berperikemanusiaan. Mereka kan pernah jadi mahasiswa, tapi kenapa ga pernah ngasih keringanan sih?" Tommy merutuk kembali.

"Justru karena mereka udah ngalamin asam garam kehidupan kuliah, makanya ngasih tugas yang mengasah kita supaya ga kaget pas ngerjain skripsi." Suasana hati Sarah sedang baik sehingga kalimat yang meluncur dari bibirnya lengkap dengan senyuman.

"Ampun suhu. Gue ga ngeluh kok, cuma bertanya tanya aja. Btw Lo mau kemana sih, Sar? Rusuh amat." Tommy berusaha menghalangi jalan Sarah yang tergesa-gesa ingin segera meninggalkan kelas.

"Cabut lah. Ga ada kelas lagi kan? Mau ngapain lagi di sini? betah amat di kelas." Jawab Sarah dengan sedikit sarkas.

"Bilang aja mau ketemu gebetan."

PETRICHOR [END] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang