Ternyata rame juga main tebak tebakan 🤭 Ngakak banget pada nge gas komenannya 🤣 ya pokoknya terserah imajinasi kalian mau anggap dia Alfan atau Alfi. Di momen KKN ini aku bakal sering maen tebak tebakan lagi, biar kalian merasakan kebingungan Sarah 🙏😜
___________________________________________
27 | Dream Catcher
.
.
.
.
.Setelah acara saling nge gas, Oca dan Sarah kembali seperti semula layaknya tidak terjadi apa-apa. Anak-anak KKN langsung melakukan evaluasi harian malam itu dengan membahas masalah pendataan warga dan jadwal piket yang berantakan. Mereka memutuskan untuk membagi tugas pendataan warga seadil mungkin untuk nantinya mereka lampirkan dalam laporan akhir.
"Ca, yang nolongin gue semalem siapa?"
Saat ini hanya ada mereka berdua di posko. Sarah dilarang ikut kontribusi KKN karena kondisinya belum fit. Sedangkan Oca sengaja tidak melakukan proker dulu untuk menemani Sarah di posko. Bukan berarti Oca tidak melakukan apa-apa, ia menghandle pekerjaan lain seperti piket dan memasak dengan suka rela.
"Ca ih. Semalem gue pulang sama siapa? Alfan atau Alfi?" tanya Sarah saat melihat Oca masuk ke kamar dengan segelas air.
"Kalian bertiga pulang bareng."
Sarah mengernyitkan dahi. Jelas-jelas Sarah ingat jika malam itu ia pulang berdua. Apalagi detik-detik dirinya merasakan sentuhan lembut di bibir sebelum jatuh pingsan. Samar-samar Sarah ingat kilatan kejadian itu meskipun dalam kondisi setengah sadar.
"Kalian bertiga datang barengan sambil ujan-ujanan. Kita udah heboh mau nyusulin kalian, tapi untungnya kalian balik lebih cepet."
"Yang gendong gue, Ca. Yang gendong gue siapa?"
Oca lagi-lagi terdiam, "Alfan atau Alfi ya? gue lupa."
"Iiisssh Caaa. Coba lo inget-inget."
"Gue enggak terlalu merhatiin sih. Semua orang pada heboh. Apalagi liat lo pingsan. Mana sempet gue nanya siapa yang gendong lo." Ujar gadis itu cuek, Oca malah sibuk menulis laporan di laptop.
"Masa lo enggak bisa bedain sih? Pasti ada yang sadar dong diantara kalian yang gendong gue siapa?" Tanpa sadar suara Sarah meninggi. Untung saja yang berhadapan dengannya saat ini adalah Oca. Gadis itu sudah kebal dengan nada ketusnya.
"Ya udah tanya aja sama mereka. Lagian kondisi kita semua waktu itu lagi pada pake jaket KKN. Alfan sama Alfi juga style bajunya samaan. Enggak ada yang peduli juga dia Alfan atau Alfi. Yang penting kalian pulang selamat."
"Tapi penting buat gue, Ca!" Saking gemasnya rasanya Sarah ingin membanting benda apa saja yang ada di sekitarnya saat ini.
"Sorry, gue kebawa emosi."
Sarah penasaran setengah mati dengan siapa ia melakukannya malam itu?
Sarah berpikir keras. Berusaha mencari petunjuk sekecil apapun tentang siapa yang menolongnya tadi malam. Tapi dipikir-pikir alangkah lebih baiknya jika ia memilih untuk menutup mata dan melupakan semua itu. Karena jika Sarah tahu siapa orangnya, justru hubungan mereka akan semakin canggung.
Akhirnya Sarah memutuskan untuk pura-pura tidak tahu saja. Buru-buru Sarah menggelengkan kepala menghempas segala bayangan yang terjadi malam itu.
Itu ga sengaja. Ga usah dipikirin. Dia ga sengaja, Sar.
"Eh apaan tuh rame-rame?"
Sarah mengikuti arah pandang Oca. Lalu membuntuti Oca ke luar posko.
KAMU SEDANG MEMBACA
PETRICHOR [END] ✓
Ficção AdolescenteSeumur hidup Sarah mencium aroma asing yang menenangkan ini, ia baru tahu jika aroma tanah basah yang muncul saat hujan turun ternyata punya nama. Namanya Petrichor. Ia masih tak menyangka jika harus mendengar hal unik ini dari pria di hadapannya. S...