Jungkook terduduk dengan kesal di atas pohon mangga miliknya. Sudah tiga hari ia tak menemukan presesi Seya di manapun. Tidak di kebun mangga, di rumah neneknya atau bahkan di balai kota dua hari lalu. Padahal gadis itu bilang akan pergi ke sana bersama Kwon Wu. Satu lagi Jungkook bahkan sempat pergi ke tempat kerja Seya ke kedai ramen yang dikatakan oleh neneknya. Tapi hasilnya tetap sama nihil.
Masih betah duduk dengan kaki terayun di atas cabang pohon mangga, pikiran pria bergigi kelinci itu melanglang buana menerobos waktu, saat pertama kalinya ia bertemu dengan Seya dan Naeyon.
Kala itu keluarga mereka baru saja kembali dari Seoul setelah kedua orang tuanya merantau cukup lama di sana. Orang bilang karena mereka mengalami kebangkrutan makanya mereka kembali ke desa. Jungkook ingat itu dengan baik.
Setelah sampai di desa mereka pun memulai usahanya dengan sisa uang yang ada. Memulai dengan menjadi penjual buah di pasar. Itulah awal pertemuannya dengan Seya.
Keluarga Seya jadi pengepul untuk buah-buahan hasil kebun keluarga Jeon. Jungkook yang selalu membantu kakeknya memetik buah dan Seya yang selalu membantu ibunya mengambil buah-buahan itu dari petani.
Awalnya Jungkook cukup terkejut saat mendapati Seya ada dua, ia bahkan pernah tertukar mengenali wajah mereka yang terlalu mirip. Tak hanya sekali dua kali bahkan sering kali ia keliru membedakan si kembar itu. Apalagi nama mereka yang awalnya mirip sungguh membuatnya linglung, karena jika ia memanggil satu nama maka keduanya akan menoleh secara bersamaan.
Jungkook masih ingat, sebelum nama sikembar berubah menjadi Seya dan Naeyon nama mereka adalah Seya dan Saeya. Karena banyak warga yang juga kesulitan memanggil nama mereka akhirnya nama Saeya dirubah menjadi Naeyon mengambil nama almarhum dari neneknya. Dengan begitu akan lebih memudahkan warga untuk mengenali satu dari mereka. Sebab jika nama mereka terpanggil yang menoleh akhirnya hanya satu orang saja.
Seya dan Naeyon sejatinya dua sosok yang sama persis namun dengan dua karakter yang berbeda. Meski saat masih kecil kedua orang tua mereka selalu menyamakan pakaian dan dandanan mereka tapi saat umur mereka semakin bertambah akhirnya mereka memilih fashion mereka masing-masing. Seya yang sedikit lebih tomboi selalu tampil casual dan apa adanya, berbeda dengan Naeyon yang selalu tampil feminim dan anggun. Tapi sekali waktu mereka memang sering jahil dengan menukar posisi mereka Seya menjadi Naeyon dan Naeyon yang menjadi Seya. Mereka sering melakukan hal itu terutama jika Naeyon kesulitan dengan mata pelajarannya. Karena mereka berada di kelas berbeda jadi hal itu sangat memudahkan baginya untuk bertukar posisi. Bahkan Jungkook yang duduk sebangku dengan Seya seringkali tak mengenali kalau Seya dan Naeyon sedang bertukar tempat. Jungkook baru akan tau mereka berbeda setelah Naeyon mengatakannya secara langsung.
Naeyon itu lebih banyak bicara sementara otaknya lebih kendor jika dibandingkan adik lima menitnya Kim Seya. Bukan hanya itu, Naeyon cenderung suka jadi pusat perhatian terutama para pria di sekolah. Didukung dengan penampilannya yang fenimin Naeyon memang bisa mendapatkan semua itu dengan mudah, saat SMP dulu hampir semua pria mengidolakannya bahkan termasuk Jungkook. Ya, Jungkook pernah menyukai Naeyon sebelum ia mengerti apa itu cinta yang sebenarnya.
Beralih dari Naeyon ke Seya. Setiap sehabis pulang sekolah Seya akan selalu datang ke kebun milik nenek dan kakek Jeon. Dia yang awalnya hanya suka datang bersama ibunya guna melakukan transaksi jual beli dan pengambilan barang akhirnya keranjingan ikut memetik buah. Itu karena nenek dan kakek yang selalu memberinya buah-buahan gratis. Terutama buah mangga, ia sangat menyukainya.
Suatu ketika, seperti biasa Jungkook setiap jam lima sore akan selalu ada di kebun mangganya yang cukup luas. Segera setelah sampai di sana Jungkook akan langsung memetik buah dengan alat yang disediakan. Namun saat itu entah kenapa ia merasa sangat enggan jika harus memetik buah mangga dengan alat khususnya. Maka ia pun langsung mengambil ancang-ancang untuk segera naik. Dan dalam sepersecond kemudian ia sudah berhasil bertengger di atas sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ma Busan Boy
FanfictionAdult 21+, Romance-drama Aku masih ingat saat kau naik pohon mangga lalu jatuh dan menindihku, karena sejak saat itulah kau mencuri hatiku dan kemudian membawanya pergi. Saat kini sayapmu sudah mengepak tinggi mungkinkah kau akan kembali untuk melet...