Diantara beberapa pasang mata yang menatapnya nyalang, Jungkook hanya bisa berdiri sambil menundukkan wajahnya.
Plak!
Satu tamparan keras kembali mengenai wajahnya untuk yang kesekian kalinya. Kemudian kerah bajunya kembali di tarik oleh orang yang menamparnya barusan "Bajingan kau!!" pria berwajah pucat itu mendesis "Apa ini yang kami ajarkan padamu?"
"JAWAB AKU!!!"
Jungkook menggeleng lemah. "Tidak hyung...." lirihnya dengan suara yang rendah, dengan wajah masih tertunduk.
Di tempat lain sang manager hanya bisa diam sambil memperhatikan layar ponsel yang kini tengah menampilkan gambar-gambar menghebohkan dan cuitan-cuitan mengerikan tentang Jungkook perihal gugurnya kandungan Kim Seya.
Jutaan orang kini menghujat dan menyalahkan mereka. Kasus itu tak hanya mengenai sang maknae, tapi juga mengenai seluruh anggota group dan berimbas pada perusahaan.
Foto-fotonya saat menggendong seorang wanita dengan darah yang menetes dari balik celana wanita itu sudah cukup menjelaskan bahwa ia tengah mengalami keguguran. Ditambah wajah kusut, dan kecemasan Jungkook maka berita persetubuhan mereka pun santer di media. Banyak fans yang kecewa, yang awalnya mendukung kini balik menghujat dan mencaci dirinya.
Sebelum kejadian ini muncul ke permukaan tak ada seorang pun yang tahu kalau Seya telah hamil. Mereka tak menyalahkan Jungkook jika Seya hamil, justru mereka akan mendukungnya dan segera menyatukannya dalam ikatan pernikahan seperti Yoongi dan Naya. Bahkan sempat terbersit rencana untuk mengungkap hubungan cinta mereka di depan media sebelum ada yang membuat gosip-gosip miring yang akan merugikan keduanya. Tetapi, semuanya belum bisa dilakukan karena masalah yang baru-baru ini timbul. Sekarang ditambah masalah yang lain lagi, akhirnya semua jadi semakin runyam.
Bugh!!
"Kenapa kau jadi pembunuh, bajingan!!"
Sejin terkesiap menatap Jungkook yang tiba-tiba tersungkur ke lantai. Ia mengerang kesakitan. Sepertinya Jimin menghajarnya. Bahkan tak cukup sekali, karena Jimin kembali melayangkan tinjunya. Sementara yang lain hanya diam menatap sang maknae dihajar hingga babak belur. Tampak kekecewaan dan kemarahan yang sama di mata mereka masing-masing.
Suara derit kursi yang didorong kebelakang menyapa indera mereka. Semua menoleh, lalu kembali mengalihkan perhatian pada Jimin dan Jungkook yang terkapar di kakinya. Mengabaikan Namjoon yang melangkah pergi dalam tanpa sepatah kata. Pria itu sangat marah, semua orang tahu itu.
"Tunggu Joon, aku ikut!" Namjoon mengangguk tanpa menoleh, mengizinkan Hoseok yang mengejar langkah kaki panjangnya.
"Kita mau ke rumah sakit, kan?"
"Iya, aku harus bertemu Seya, Bajingan itu pasti telah menghancurkan hidupnya." desis Namjoon dalam kemarahannya.
"Bagaimana soal cuitan di medsos itu, Joon?"
"Biarkan Sejin hyung dan Bang PD Nim mengatasinya. Apapun keputusan mereka, aku tak bisa membantahnya. Sekarang yang harus kita lakukan adalah mendekati keluarga Seya agar tak menuntun Jungkook."
"Kau ingin memberinya penawaran ganti rugi?"
"Entahlah, Jhope. Kita akan lihat situasinya nanti. Setidaknya sekarang kita harus meminta maaf."
"Kau benar." ucap Hoseok lalu menyusul langkah Namjoon keluar dari gedung megah itu. Karena banyak sekali fans dan wartawan yang berjubel di depan gedung, mereka pun terpaksa harus keluar lewat pintu belakang dan itupun dengan pengawalan yang sangat ketat.
Sejenak Namjoon menghela nafas melihat kerumunan orang-orang yang ada di depan gedung. Berdiri di bawah terik matahari hanya untuk mendapatkan sebuah konfirmasi atas berita yang beredar saat ini. "Ini hampir mirip seperti kejadian waktu itu, benar kan Hoseok."
KAMU SEDANG MEMBACA
Ma Busan Boy
FanfictionAdult 21+, Romance-drama Aku masih ingat saat kau naik pohon mangga lalu jatuh dan menindihku, karena sejak saat itulah kau mencuri hatiku dan kemudian membawanya pergi. Saat kini sayapmu sudah mengepak tinggi mungkinkah kau akan kembali untuk melet...