ekstra part 12

1.1K 107 5
                                    

Happy reading.

Semoga bisa menghibur. Makasih udah meninggalkan jejak berupa vote dan koment.
.
.
.
.
.
.

"Ya!! Lepaskan aku, Jungkook! Kau mau bawa aku kemana?"

"Diamlah, atau aku akan benar-benar menidurimu."

"Dasar cabul! Lepaskan aku!"

"Nyan...nyan...hatchi..mam..mam..."

Seya tersenyum mengingat kehebohan yang terjadi di apartement itu beberapa saat yang lalu.

Sebenarnya itu tak akan terjadi jika Jungkook tak memaksanya untuk pindah kamar. Pria itu, tiba-tiba saja menggendongnya setelah Seya meminum obat malamnya. Mereka tak berbicara apapun sebelumnya, kalau pun bicara itu hanya seperlunya saja. Akan tetapi malam itu, Jungkook malah mengangkat tubuh Seya tanpa izin dan membawanya ke dalam kamar mereka dulu di lantai dua.

"Dengar," ucap Jungkook saat itu. "Aku harus menjaga kalian berdua secara bersamaan dan aku tidak mau harus olah raga naik turun tangga hanya untuk melihat kalian secara bergiliran. Itu melelahkan. Masih mending aku olah raga malam bersamamu, sampai pagi pun pasti akan kulakukan dengan senang hati."

Seya mencebik "Kalau kau keberatan ya sudah kembalikan aku pada ibuku!"

"Diam!!" hardik Jungkook "Kau tak mau melayaniku dalam keadaan sakit, 'kan? Maka sekarang diam dan tidurlah. Kau tahu pasti apa alasanku membawamu ke kamar ini." lanjutnya bicara panjang lebar yang membuat Seya mendengus makin kesal karena selalu saja ia mengungkapkan hal cabul dalam bicaranya.

Tapi mendengar Jungkook sudah bicara sembarangan maka Seya pun memilih untuk diam dan membiarkan Jungkook membawanya naik ke kamar atas kemudian menidurkannya di atas ranjang. Seya pun masih tetap diam dan memejamkan kedua matanya mengikuti perintah pria mesum di depannya. Hingga kemudian sebuah kecupan hangat menyentuh keningnya dan bisikan halus menyapa indera pendengarannya "Tidurlah, Jeon Seya. Aku menyayangimu. Cepat sembuh, sayang." lalu sebuah sapuan lembut mengelus surainya. Akhirnya Seya pun benar-benar terlelap dan melupakan kemarahannya.

Saat ini, Seya tengah tersenyum mengingat semua kejadian itu ditemani suara merdu Jungkook yang menidurkan Jungmin yang terjaga saat tengah malam dan menangis. Mungkin karena Jungkook lupa menyiapkan susu dalam botolnya.

Sejenak Seya menyingkap selimutnya. Lalu perlahan memakai sandal kamarnya dan melangkah pelan menuju pintu penghubung di kamar mereka. Pintu yang menghubungkan kamar mereka dengan kamar bayi yang mereka buat.

Menatap Jungkook yang begitu telaten kembali membuat Seya tersenyum dibalik maskernya. Lagu-lagu indah mengalun merdu dari bibirnya membuat Seya yang bersandar di ambang pintu turut terbuai. Sudah lama ia tak mendengar Jungkook bernyanyi untuknya.

Pria itu, yang menyadari kehadiran Seya di sana pun menoleh sekilas, lalu melempar senyum termanisnya. Kemudian setelah putranya selesai dengan susunya dan telah kembali ke alam mimpi, Jungkook pun melangkah mendekati Seya.

"Kenapa di sini? Terbangun karena tangisan Jungmin?" tanyanya sambil menangkup wajah istrinya dengan kedua tangannya "Maafkan aku, tadi terlambat membuatkannya susu. Sekarang ayo tidurlah, tubuhmu masih demam." Jungkook pun menurunkan tangannya dari wajah Seya dan mengangkat tubuh wanita itu lagi yang menerima dengan pasrah perlakuan Jungkook atas dirinya.

"Jungkook..." Jungkook pun menatap netra istrinya sambil menaikkan selimutnya, sembari menunggu kelanjutam dari perkataan Seya. "Maafkan aku, tapi... Apapun yang kau lakukan padaku sekarang tetap tak akan mengubah keputusanku, aku serius dengan ucapanku jadi berhentilah berusaha, karena semuanya akan sia-sia."

Ma Busan BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang