ekstra part 11

1.1K 113 18
                                    

Happy reading.

Makasi udah ngikutin cerita ini, udah memberi vote dan koment juga, bahkan udah menshare juga ke teman-temannya.

Pokoknya makasi banget tanpa kalian ceritaku benar-benar tak akan ada artinya. So big thx and big love for you gais.
.
.
.
.
.
.
Jungkook masih menatap pintu kamar Seya yang telah tertutup rapat. Suara batuk Seya masih terdengar dan malah semakin sering. Hal itu membuat Jungkook semakin khawatir. Sejak Seya mengusirnya, Jungkook tampak begitu gelisah karena istrinya belum makan dan meminum obatnya sama sekali. Sungguh melihat Seya sakit seperti itu juga melukai hatinya.

Karena itu Jungkook tak lantas kembali ke kamarnya. Melainkan tetap berdiam diri di depan pintu. Hingga kemudian samar-samar ia mendengar Seya mulai menangis. Hati pria itu pun terasa ngilu mendengar ratapan kesedihan istrinya. Seolah mengingatkan kembali pada setiap dosa yang ia perbuat pada Seya, maka Jungkook pun hanya bisa diam terduduk di balik pintu itu. Tetes-tetes bening juga meluruh jatuh dalam diamnya. Hingga beberapa menit kemudian didengarnya tangisan Jungmin dari lantai dua.

Segera Jungkook berlari menuju kamar anak itu dan mencoba menenangkannya dengan nyanyian sambil menepuk pantatnya. Tak butuh waktu lama, Jungmin kembali terlelap lalu tanpa sadar ia pun tertidur di sisi buah hatinya.

Mungkin karena Jungkook juga lelah dan kurang tidur maka ia belum juga bangun saat Jungmin sudah terjaga keesokan harinya. Bayi delapan bulan itu berguling-guling di atas ranjang sambil sesekali menendang punggung ayahnya yang tidur memunggunginya. Merasa aksinya tak mendapat perhatian maka ia mulai merangkak dan mencoba naik ke tubuh sang ayah.

 Merasa aksinya tak mendapat perhatian maka ia mulai merangkak dan mencoba naik ke tubuh sang ayah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"pap..pap...mam..mam.." ocehnya tidak jelas sembari menggapai-gapai tubuh ayahnya. Jungkook yang terlelap tak menyadari tindakan buah hatinya sampai tangan kecil sang anak berhasil memukul mata Jungkook yang masih terpejam barulah ia mengerjap perlahan.

"Omo..omo....Tuan Muda Jeon, apa yang kau lakukan?" ucap Jungkook sambil mengangkat tubuh putranya dan mendudukkannya di atas perut. "Uuhh..kau bau. Jadi kau mau bilang kalau pampersmu isi puff, ya?"

"Naem..nam...nyan..yann..yann..." anak itu terus saja mengoceh sambil tangan kecilnya begerak asal, tubuhnya meliuk-liuk ingin mendekati wajah ayahnya lagi. Ia sama sekali tak mempedulikan Jungkook yang berbicara padanya.

Tak lama kemudian Jungkook pun bangkit dari tidurnya "Hupp ah!!" serunya sambil mengangkat sang buah hati. "Saatnya mandi. Jungmin mandi sama appa, ya."

Beberapa menit kemudian Jungkook pun sudah keluar dari kamar mandi bersama putranya. Ini adalah pengalaman pertamanya mandi dengan si kecil dan itu membuatnya bahagia. Jungkook tak pernah menyangka kalau Jungmin sangat suka bermain air. Saat dalam bathtub tadi, anak itu tak bisa diam. Tangannya terus memukul-mukul air hingga membuatnya terciprat ke matanya, laku dengan lucu ia mengucek kedua matanya yang terkena cipratan air. Ia juga sangat suka memasukkan mainan itik plastik yang berenang-renang di sekitarnya ke dalam mulut kecilnya. Berulang kali Jungkook melarangnya tapi ia tak peduli. Jungmin akan terus melakukannya lagi dan lagi hingga akhirnya Jungkook menyerah dan membiarkannya saja.

Ma Busan BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang