"Hhmmpphh..."
"Jungkook lepas!" Seya mendorong tubuh kekar itu yang sedari tadi menghimpitnya di daun pintu. Pria itu memanfaatkan situasi yang sepi dengan mencium kekasihnya. "Hentikan Jungkook nanti ada yang lihat." tangan sang wanita berusaha mati-matian mendorong tubuh kekasihnya yang malah makin menempel dengan tubuhnya.
"Kenapa memang jika ada yang lihat?" Jungkook masih terus mengintimidasi kekasihnya. Akhirnya Kim Seya hanya bisa menyerah. Ia mengalungkan kedua tangannya di leher Jungkook.
"Baiklah, sekarang apa yang akan kita lakukan?" ia mengerling nakal. "Sepertinya manager Sejin sudah memanggil kita, apa kau ingin mereka mengabadikan adegan hot kita?"
"Itu ide yang menarik." jawab Jungkook tak mau kalah. "Jadi dari mana aku harus memulainya? Apa dari bajumu yang seksi ini?" tangan Jungkook bergerak nakal, menurunkan kerah belahan gaun yang dipakai Seya yang memang sudah berbentuk belahan dada rendah.
"Hentikan!!" Seya memukul tangan nakal Jungkook yang sudah bermain digaun bagian atasnya. Lalu ia mendorong tubuh pemuda itu. "Kita sudah dipanggil kau tak dengar?!" segera Seya membuka pintu ruangan. Tempat mereka menunggu sementara sembari menunggu para staff yang mempersiapkan acara jumpa pers itu. "Gara-gara kau riasanku berantakan." Seya mencebik.
"Tapi kau tetap saja cantik." si pria mengerling, lalu mencuri kecupan sekali lagi di bibir kekasihnya sebelum akhirnya keluar ruangan dengan bergandengan tangan, mengabaikan Seya yang mendelik tajam karena merasa kecolongan dengan kecupan itu. Jungkook terlalu pandai memanfaatkan situasi.
"Oh, kalian sudah di sini?" manager Sejin menoleh ke arah sepasang kekasih itu.
"Bukannya Sejin hyung sudah memanggil kami?" Jungkook menatap bingung ke arah sang manager. Lalu kemudian mendelik ke arah wanitanya saat mendengar jawaban managernya.
"Hah? Aku belum memanggil kalian, wartawan yang kita undang belum semuanya hadir."
Seya hanya bisa tersenyum sembari mengabaikan dua orang yang tengah berbincang itu. Berpura-pura tidak mendengar pecakapan mereka. Jungkook jadi semakin geram melihat tinggkah kekasihnya, lalu tanpa dilihat oleh manager Sejin, ia memdekatkan bibirnya ke telinga sang wanita "Akan kuhabisi kau setelah ini." bisiknya, membuat Seya menelan salivanya.
Setelah kejadian waktu itu, Seya dan Jungkook memang belum pernah melakukan persetubuhan lagi. Mereka menjalani hubangannya yang baru saja membaik tanpa sex. Disamping karena Seya beralasan masih trauma pada kejadian pemerkosaan itu, Jungkook juga masih sedikit takut jika membuat Seya hamil saat hubungan mereka belum diketahui banyak orang. Maka sekarang, tepat lima bulan setelah hubungan mereka kembali membaik, Jungkook memutuskan untuk mengungkap semunya di depan media, dan Seya menyetujuinya.
Mereka masih sabar menunggu para wartawan berkumpul bersama para member yang lainnya. Jungkook sejenak menatap sekilas pada paras cantik kekasihnya. "Kau gugup?"
"Eh..aku." ekspresi Seya sekarang memang berbeda dengan saat mereka ada diruang tunggu tadi. Jemarinya tampak saling meremat satu sama lain. Hingga ketika Jungkook menyentuh jemari tangannya dan bertanya barulah dirinya seolah tersadar dari lamunannya.
"Apa yang kau fikirkan, heum?" tanya Jungkook kembali.
"Bagaimana ka...kalau rahasia itu terbongkar, kalau masalah keguguran itu...."
"Tidak akan tenanglah." Jungkook menarik tubuh Seya dalam dekapan. Tangannya merangkul bahu sang kekasih. "Semua, akan baik-baik saja percayalah. Jika ada yang menanyakan hal itu, kau diam saja. Biar aku yang mengatasinya."
"Sepertinya Jungkookie kita sudah benar-benar dewasa sekarang." dua sejoli itu menoleh berbarengan. Karena terlalu asik berdua hingga membuat mereka lupa kalau ada enam hyungnya di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ma Busan Boy
FanfictionAdult 21+, Romance-drama Aku masih ingat saat kau naik pohon mangga lalu jatuh dan menindihku, karena sejak saat itulah kau mencuri hatiku dan kemudian membawanya pergi. Saat kini sayapmu sudah mengepak tinggi mungkinkah kau akan kembali untuk melet...