Happy reading..
Mks udah vote, coment, baper, marah, nangis juga pas baca cerita ini.Semua celotehan dan dukungan kalian benar2 membuatku bersemangat dalam menulis chapter-chapter dari imajinasiku yang sedikit gila.
So terimakasih banyak..borahae.
.
.
.
.
.
.
.Lima bulan telah berlalu, Jungkook pun telah kembali pada kesibukannya sebagai idol. Mencoba menutupi semua lukanya dengan senyuman manis dan tawanya yang mampu membuat seluruh fansnya berteriak histeris.
Satu hal yang masih ia syukuri saat ini adalah, Seya tak lagi membawa lari Jungmin. Karena ia dengan ikhlas memutuskan untuk merawat Jungmin bersama-sama. Satu minggu bersama Seya, satu minggu lagi bersama Jungkook. Itulah waktu yang mereka sepakati bersama.
Akan tetapi Jungkook tak pernah punya waktu banyak untuk putranya. Pekerjaan memaksanya untuk selalu menjauh dari si kecil padahal kesempatannya bermain dengan anak itu sangatlah tipis.
Sekarang sudah hampir dua bulan ia tak bertemu Jungmin. Itu karena ia dan groupnya harus melakukan syuting di Amerika. Jungkook kembali tepat sehari sebelum perayaan ulang tahunnya sendiri. Karena itulah ia ingin merayakan hari ulang tahunnya hanya berdua dengan putranya. Namun semua berakhir kecewa, karena ketika ia datang ke apartement Seya, apartement itu justru kosong. Jungkook tak tahu mereka sedang pergi kemana, sebab saat dihubungi nomer ponsel mantan istrinya tidak aktif. Akhirnya Jungkook pulang dengan seluruh rasa kecewanya.
Langkah kakinya tampak terseret pelan keluar dari lift yang berhenti di lantai apartementnya. Ia berderap tak bertenaga. Hari ini akan menjadi ulang tahun terburuk kedua dalam hidupnya. Ulang tahun yang sama dengan tahun lalu ketika Seya dan Jungmin menghilang begitu saja. Sepertinya Seya sengaja melakukannya.
Sampai di depan pintu apartementnya Jungkook tak lantas membuka pintu. Karena ia masih terpaku menatap sebuah kotak coklat di depan pintunya. Di atas kotak itu terdapat sebuah tulisan tercetak tebal.
Happy Birthday Jungkookie.
Dari kami yang mencintaimu.Seulas senyum tipis tersemat di wajah tampan pria itu. Ia pun mengambil kotak coklatnya dan membawa masuk ke dalam kamar. Meletakkannya begitu saja di atas meja sebelum kemudin berderap turun ke dapur untuk mengambil beberapa botol minuman. Diputuskannya bahwa sekarang ia akan mabuk sampai tak ingat apapun lagi. Sehari saja, di hari ulang tahunnya Jungkook ingin melupakan rasa sakit dalam hatinya. Rasa sakit yang ia buat karena kebodohannya sendiri.
Tak butuh waktu lama bagi Jungkook untuk tenggelam dalam minumannya. Beberapa botol kosong telah terguling begitu saja di atas lantai kamar tidurnya. Berharap semua yang dilakukannya akan mampu membuatnya melupakan semuanya. Walau kenyataan yang terjadi malah sebaliknya. Seluruh memorinya memutar ulang semua kemesraannya dengan Seya. Bagaimana ia bercumbu di atas ranjangnya. Bagaimana Seya dan Jungmin menemaninya bermain dan bergulat di atas ranjang yang sama. Semua ingatan itu membuatnya merasa makin sesak hingga kemudian.
Prang!!
Botol minumannya pun terlempar ke sembarang arah dan membentur dinding hingga kemudian pecah dan hancur. Jungkook berjalan terhunyung lalu kemudian mengamuk, mengacak-acak seluruh isi kamarnya.
"SEEYYAAAA!!!!" ia menjerit beberapa kali sebelum kemudian tangannya menghantam cermin besar di depannya. "Aku merindukanmu, Seya..." tubuhnya pun melunglai disertai suara lirih dan darah segar yang mengalir di sela-sela jarinya. Jungkook menangis. Ya, ia hanya bisa menangis. Menangisi kebodohannya sendiri.
Kembali Jungkook melangkah terhuyung-huyung lalu menghancurkan semua benda yang ada di atas nakas dan meja lampu hiasnya, juga di meja riasnya.
Suara gaduh dari barang-barang yang pecah menggema di seluruh ruangan. Hingga kemudian netranya terkunci pada kotak coklat yang bertengger di atas meja dekat sofa. Ia tersenyum tipis. Mengingat setidaknya sekarang ia masih punya fans yang berdiri bersamanya. Menantikan senyumannya meski hanya bisa mereka lihat di layar kaca atau media sosial.

KAMU SEDANG MEMBACA
Ma Busan Boy
FanficAdult 21+, Romance-drama Aku masih ingat saat kau naik pohon mangga lalu jatuh dan menindihku, karena sejak saat itulah kau mencuri hatiku dan kemudian membawanya pergi. Saat kini sayapmu sudah mengepak tinggi mungkinkah kau akan kembali untuk melet...