Happy Reading.
Belum di revisi, semoga bisa sedikit menghibur di tengah perjuangan kita melawan corona. Stay safe and healty ya gais, mari kita melockdown diri sendiri sebagai bentuk partisipasi kepada pemerintah yang sedang berjuang melawan serangan covid-19.
Special thx untuk seluruh tim medis yang sudah berjuang menyelamatkan mereka semua yang sudah dinyatakan postif terinfeksi covid-19.
Ingat jaga kebersihan dan sering-seringlah cuci tangan.
.
.
.
.
.
"Jungkook!!!" seketika Seya dan Jungkook langsung menoleh ke arah suara. Seorang wanita datang sambil berlari dan langsung memeluk Jungkook dengan erat. Dan jangan lupakan ciumannya yang mendarat mulus di pipi kanan dan kiri sang pemuda.Mengabaikan presensi wanita itu Jungkook malah menatap salah tingkah pada sosok Kim Seya yang mencebik kesal. Wajah wanitanya merah padam.
"Jungkook-ah aku rindu." ucap wanita itu dengan nada yang manja dan menggoda. Perlahan ia merangkulkan kedua tangannya di leher Jungkook. Dengan kaki berjinjit ia bermaksud mencium pria itu. Tapi tentu saja Jungkook buru-buru mendorongnya, lalu berusaha melepaskan diri dari wanita itu. "Ya! Lepaskan Mirea, apa yang kau lakukan?!" hardiknya.
"Apa? Memangnya kenapa jika aku merindukanmu Jungkook, dan bahkan bukan hanya aku yang merindukanmu, tapi anak kita juga."
"APA?!!"
Jungkook dan Seya berteriak berbarengan dan menatap wanita bernama Mirea itu.
"Apa maksudnya ini Jeon Jungkook!!" teriak Seya penuh emosi.
Di tempatnya Jungkook langsung berubah pucat pasi. "Seya dengar ini___"
"Oh, jadi kau namanya Kim Seya. Sudah lama sekali aku ingin menemuimu. Aku minta padamu lepaskan Jungkook sekarang juga karena aku sekarang tengah hamil anaknya, lagi pula seluruh keluargaku juga sudah tahu hubungan kami, dan dia juga sudah berjanji akan menikahiku, karena itulah aku menyerahkan segalanya Seya. Kau seorang wanita, kau pasti mengerti apa yang kurasa___"
"DIAM!!!" belum selesai Mirea berbicara Jungkook sudah menghardiknya. "KITA AKAN BICARA NANTI KANG MIREA, SEKARANG PERGI AKU HARUS BICARA DENGAN KEKASIHKU!!" hardik pemuda itu lagi.
Seya menatap keduanya dengan amarah yang sudah mencapai ubun-ubun, hingga ketika Jungkook menyentuh tangannya, ia menepisnya begitu saja. "Sebaiknya kau selesaikan urusanmu dengannya!" ketus Seya lalu berlalu pergi dari sana.
"SEYA!! TUNGGU!!" Jungkook hendak berlari tapi Mirea memeluknya dari belakang.
"Jungkook jangan pergi...hiks..hiks.." wanita itu mulai menangis, membuat Jungkook kesal. "Aku sudah berusaha menyembunyikan kehamilanku dari media Jungkook."
"Diamlah Mirea!!!" Jungkook semakin kesal menghardik wanita itu yang menangis makin menjadi-jadi membuat semua orang yang ada di lobby gedung Big Hit bingung menatap mereka.
"Jungkook, ada apa?" suara Jimin langsung menyudahi keributan itu. Jungkook terdiam, terbayang kembali kasus lama itu, ketika Jimin menghajarnya karena keguguran Kim Seya.
Jimin dan Hoseok datang dari arah lift. Mereka baru saja ingin keluar untuk membeli makanan saat menemukan Jungkook yang tengah bertengkar dengan Mirea. "Tidak ada apa-apa, hyung." lirih Jungkook.
Akan tetapi ternyata jawaban Jungkook malah membuat Jimin dan Hoseok makin curiga. Mereka saling melempar pandangan curiga. "Aku ingin bicara dengan kalian, sekarang naiklah tunggu kami di Bangtan room." tegas Hoseok, sebelum akhirnya melangkah pergi bersama Jimin.
Seketika Jungkook menelan ludahnya kasar. Kemudian menatap tajam ke arah Mirea, lalu menarik tangan wanita itu dengan kasar menuju Bangtan Room.
"Ada apa?" Yoongi menatap kedatangan Jungkook dan Mirea yang tampak tidak wajar. Di sebelahnya ada Naya dan bayinya yang sedang menyusu. Naya pun menatap ke arah mereka dengan tatapan curiga. "Seya mana Jungkook?" tanyanya. Karena baru tadi Jungkook keluar bersama Seya, mereka izin pamit untuk makan siang bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ma Busan Boy
FanfictionAdult 21+, Romance-drama Aku masih ingat saat kau naik pohon mangga lalu jatuh dan menindihku, karena sejak saat itulah kau mencuri hatiku dan kemudian membawanya pergi. Saat kini sayapmu sudah mengepak tinggi mungkinkah kau akan kembali untuk melet...