tiga belas

2.1K 152 11
                                    

Gelegak tawa masih terdengar nyaring dari arah pria tampan bergigi kelinci yang sedang mengistirahatkan tubuhnya sambil bersandar di tembok ruangan.

Bagaimana tidak, Seya jadi sangat sensitif dan malah mematikan ponselnya hanya karena ia menggodanya. "Dasar bodoh." gumamnya sambil menatap foto Kim Seya yang tadi sempat ia screenshoot. Jungkook sendiri malah penasaran tentang seberapa besar kelanjutan dari gundukan kenyal yang kelihatan menyembul sebagian itu.

Sejenak ingatannya merotasi pada hari dimana ia merobohkan ranjang sempit milik Kim Seya "Rasanya waktu itu belum sebesar itu." gumamnya pelan.

"Apanya yang belum besar?" Taehyung mendelik "Woow!!! Kalian berkirim foto mesum? Apa kau sedang SBP?"

"Hhppmm."

"Mmmpp!"

"Lepas bocah!!" hardik Taehyung mendorong tubuh Jungkook yang langsung membekap mulutnya.

"Ssttt." "Diamlah hyung," mohon Jungkook dengan wajah memelas "Bagaimana kalau yang lain tau, aku bisa dibuly, hyung."

"Jadi benar kau sedang SB___" kembali Jungkook membekap bibir Taehyung "Diamlah, aku tak melakukannya." bisiknya. "Ini hanya iseng karena tadi sepertinya Seya tidur tanpa busana."

"Mmmpp!" Taehyung masih terus meronta dalam bekapan tangan Jungkook. Akhirnya ia menyerah kalah dan mengangguk, berjanji kalau dirinya tak akan mengatakan hal itu lagi.

Dengan tatapan tak percaya, perlahan Jungkook menurunkan tangannya dari mulut Taehyung. Kemudian dilihatnya pemuda itu mengatur nafas lalu mendecakkan lidahnya kesal "Kau ini ada-ada saja." sungutnya, lalu bangkit berdiri "Cepat kita mau lanjut latihan, matikan ponselnya. Kalau mau sex, langsung saja jangan lewat ponsel." ledeknya sambil berlari menghindar dari tendangan maut Jeon Jungkook sang maknae.

Jungkook yang kesal tak mau melepasnya maka jadilah mereka saling mengejar seperti anak kecil, hingga satu benturan keras terjadi. Seorang gadis terhuyung lalu ambruk dengan tubuh Jungkook yang menindihnya.

Menyadari kesalahannya Jungkook segera bangkit lalu membantu wanita itu berdiri "Maaf...maafkan saya." ia membungkuk 90' berharap wanita tadi mau memaafkan dan tak memperpanjang masalahnya.

"Hei..apa yang kau lakukan?" Taehyung memukul kepala adiknya yang kini berdiri dengan canggung "Tolong maafkan dia, apakah kau terluka nona?"

Mendengar pertanyaan pemuda di depannya tanpa sadar wanita itu malah merona merah. Wajahnya seperti terbakar, nafasnya tersengal membuat Jungkook dan Taehyung saling pandang lalu mendadak bergerak cepat menangkap tubuh wanita di hadapan mereka yang terkulai tak sadarkan diri.

"Bagaimana ini, hyung?" panik Jungkook dengan ekspresi mengenaskan. Bahkan hampir saja Taehyung  menertawakannya kalau tidak ingat situasinya sekarang cukup gawat. "Dasar playboy kampung tapi sesumbar menyatakan diri jadi playboy international." gumam Taehyung dalam hati.

"Sudah, kau gendong dia cepat! Kita bawa ke dalam ruangan." perintah Taehyung yang dilaksanakan dengan diam dan tak banyak protes oleh Jungkook.

"Apa yang terjadi?" seorang pria berperawakan tinggi dengan kacamata minusnya mendekat dengan raut wajah yang mencerminkan kekhawatiran juga keterkejutannya.

"Sejin hyung, tadi Jungkook menabraknya, tolong panggil ambulance aku takut dia mati."

"TAE-hyung." jerit Jungkook dengan wajah memelas. Sementara di samping gadis itu Sejin sang manager hanya bisa menggeleng.

"Makanya aku bilang tadi jangan lari-lari." Seokjin datang sebagai hyung tertua sambil langsung memukul kepala adik-adiknya bergantian.

Pluk.

Ma Busan BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang