Ceritanya tinggal beberapa chapter lagi, jadi siap-siap aja kalian "say bye bye sama JungSeya"
Hari ini aku double up untuk kalian, semoga pada suka ya.
Happy Reading.
.
.
.
.
.
Dari atas panggung, ia sesekali melihat ke arah Seya yang duduk di jajaran depan. Jungkook melambaikan tangan ke arah wanitanya yang juga melambai mengikuti gerakan para member. Senyum tipis tampak tergambar samar di wajahnya yang kelelahan karena konser mereka sudah memasuki menit-menit terakhir.Tanpa sadar ia juga menghela nafas lelah, membuat para fans berteriak menyemangatinya. Barulah kemudian ia tersadar kembali bahwa dirinya sekarang tengah ditonton oleh jutaan umat manusia dari berbagai belahan dunia lewat media sosial dan puluhan ribu penonton yang menyaksikannya secara langsung.
Segera ia mengubah ekspresi wajahnya, lalu membuat tanda 'OK' dengan jari-jarinya. Berusaha menyampaikan pada fans bahwa ia baik-baik saja.
"Kau kenapa?" Namjoon memeluk bahu Jungkook yang kini terduduk lesu di belakang panggung. Ia menoleh, lalu menggeleng. "Tak ada apa-apa, hyung." jawabnya kemudian.
"Kau pikir bisa membohongiku? Ceritakan semuanya saat kau sudah siap." Jungkook mengangguk saat merasakan tepukan ringan di bahu kanannya. Lalu dilihatnya sang leader berjalan menjauhinya.
Setelah satu hyungnya pergi, Jungkook kembali duduk sendiri, membiarkan keringat yang masih menetes di sekujur tubuhnya. Hingga ia rasakan seseorang menepuk-nepuk keringat di wajahnya dengan face towel "Kau hebat." sebuah senyum hangat menyambutnya ketika ia menoleh, maka ia pun membalasnya. "Duduklah." Jungkook menggeser tempat duduknya agar bisa berbagi dengan sang wanita cantik yang baru saja mengusap keringatnya.
"Seya bagaimana?"
"Maksudmu?"
"Ah, maksudku bagaimana konser kami?" Jungkook segera meralat pertanyaanya, sambil menatap wajah cantik di sebelahnya yang perlahan berbinar-binar "Kalian sangat keren!!" pujinya "Bisa-bisa aku bakal jatuh cinta pada kalian bertujuh."
Jungkook tersenyum, menanggapi celotehan wanitanya dengan tak berminat. "Oh, ya ini konser terakhir kami di China, aku dan yang lain akan mengadakan live untuk menyapa para fans, kau tidur saja dulu tak usah menungguku." dilihatnya wanita itu mengangguk. "Aku mengerti, kalau begitu ayo bersiap-siap kembali ke hotel. Yang lain sudah berganti pakaian."
"Baiklah." mereka pun bangkit berdiri, kemudian berderap menuju ruang ganti.
Sejak kejadian malam itu, hubungan mereka memang terlihat sedikit renggang. Bukan karena Seya yang masih kesal karena candaan Jungkook yang kelewat vulgar. Melainkan karena Jungkook merasakan sesuatu yang berbeda dari Seya kekasihnya.
Biar bagaimanapun ia dan Seya sudah pernah melakukan hubungan intim, bahkan lebih dari sekali. Karena itulah Jungkook tau persis semua hal yang ada di tubuh wanitanya. Termasuk tahi lalatnya yang menghiasi bagian bawah payudara kekasihnya. Dan kejadian malam itu seolah menjadi pukulan besar baginya ketika mengetahui sebuah tahilalat yang seharusnya tak ada di sana tiba-tiba bertengger manis di belakang telinga wanitanya. Saat itulah ia tahu, ia telah tidur dengan orang yang salah. Yang bersamanya bukanlah Kim Seya, Jungkook bisa menjamin semua tebakannya itu benar.
Akan tetapi sekarang, yang menjadi beban dalam pikirannya adalah Seya. Kenapa ia melakukan itu?
Mungkinkah Seya sudah tahu mengenai penyakitnya dan sekarang tengah berusaha menghindarinya?
Jika itu benar, maka sekarang mungkin saja wanitanya telah menghilang dari Korea, bersembunyi entah di mana, sampai Tuhan memanggilnya. Jika mengingat sifat-sifat Seya selama ini, yang selalu berusaha mengedepankan kebahagiaan orang lain ketimbang dirinya, maka Jungkook merasa itulah hal yang sedang dilakukannya kini. Bukan untuk orang lain, tapi dia melakukan ini untuk dirinya, untuk seorang pria bernama Jeon Jungkook. Dan semua itu justru sangat menyiksa perasaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ma Busan Boy
FanfictionAdult 21+, Romance-drama Aku masih ingat saat kau naik pohon mangga lalu jatuh dan menindihku, karena sejak saat itulah kau mencuri hatiku dan kemudian membawanya pergi. Saat kini sayapmu sudah mengepak tinggi mungkinkah kau akan kembali untuk melet...