Happy reading.
.
.
.
.
.Pintu utama apartement itu tertutup dengan pelan tanpa menimbulkan suara. Sangat terlihat jika wanita yang baru masuk tadi tak ingin kedatangannya menimbulkan kegaduhan. Atau mungkin sebenarnya ia tak ingin kedatangannya diketahui penghuni rumah yang lain.
Setelah merasa sukses masuk tanpa suara ia pun melangkah pelan ke arah kamar anaknya. Tanpa sadar jika sedari tadi sepasang mata sudah menatapnya dengan kilatan kekesalan yang kian memuncak dari hari ke hari.
"Jungmin sayang, sudah bobok ya." bisiknya lalu mencium kening putranya yang dibiarkannya tidur seorang diri. Disebelah tempat tidur putranya tampak sebuah botol dot kosong yang tergeletak begitu saja. Mungkin Jungmin yang melemparnya setelah susu itu tandas diminum olehnya.
Sejenak kemudian sang ibu pun beringsut pelan menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Tapi tiba-tiba langkahnya terhenti saat menemukan sosok suaminya telah berdiri di ambang pintu.
"Jung...kook..." lirihnya bagai istri yang tertangkap basah karena telah berbuat dosa.
"Jam berapa sekarang, Jeon Seya? Apa yang kau lakukan di luar sampai tengah malam begini?" Jungkook berusaha berbicara selembut mungkin agar pertengkaran tak tercipta kembali di antara mereka. Namun yang ditangkap oleh indera wanita itu justru nada dingin dan ketus. Itu membuat Seya sedikit tergagap.
"Aku..." Seya menggantung ucapannya seolah sedang berpikir untuk mencari sebuah alasan yang masuk akal yang bisa ia katakan pada suaminya.
Derap langkah kaki Jungkook perlahan mendekat ke arah istrinya lalu satu tangannya terulur membelai lembut surai wanitanya.
"Sudah kau tak perlu menjawab pertanyaanku, Sayang. Aku percaya padamu." ucap Jungkook tenang disusul dengan sebuah kecupan hangat ia jatuhkan di kening sang istri yang masih diam mematung. Mungkin berusaha mencerna perubahan suaminya yang begitu drastis.
"Ayo tidur. Aku sudah ngantuk." ucap Jungkook lagi sambil tanpa aba-aba mengangkat tubuh istrinya.
"Mmm...Jungkook, aku...aku mau mandi sebentar, boleh 'kan?"
"Tentu saja, Sayang. Mau kumandikan?" tawar Jungkook dengan senyum menggoda.
"Kau tak akan menerkamku?" tanya Seya mencoba melupakan ketegangan dalam hatinya sendiri meskipun ia sudah tahu apa yang akan terjadi selanjutnya jika Jungkook yang memandikan dirinya.
"Itu sudah bagian dari ritual." jawab Jungkook enteng sambil melangkah meninggalkan kamar Jungmi menuju kamarnya. Lalu langsung membawa Seya ke kamar mandi.
"Hhhmmpp...hhhh..." suara desahan tertahan pun mulai mengudara keluar dari bibir Seya yang terbungkam oleh bibir suaminya. Ia hanya bersikap pasrah menerima semua cumbuan suaminya dan mencoba melayaninya dengan sebaik mungkin meski saat itu Seya sedang sangat kelelahan. Seya tahu serangan Jungkook tak akan berakhir hanya sampai pada ciuman. Maka ketika Jungkook melucuti pakaiannya, ia pun turut melucuti pakaian suaminya yang membuat Jungkook tersenyum senang.
"Kau benar-benar paham apa yang aku inginkan." ucap Jungkook memuji istrinya. Ia sangat menyukai semua yang dilakukan istrinya malam ini. Apalagi ketika Seya menurunkan badannya dan tenggelam dengan kegilaannya dalam menyecap rasa nikmat yang keluar dari kejantanannnya dengan menggunakan mulut dan lidahnya. Itu sungguh membuat Jungkook melayang. Maka acara mandi itu pun jadi berlangsung cukup lama karena dibarengi percintaan panas mereka yang tak terkendali. Bahkan ketika Jungkook belum merasa puas, ia masih memborbardir liang senggama istrinya di atas tempat tidur mereka.
"Akh..Jungkook...hhh...i.wanna..cum.....faster...ahh.." teriakan dan jerit kenikmatan pun terus mengudara di dalam kamar kedap suara itu. Untunglah Jungmin cukup tenang malam ini hingga Jungkook bisa menggempur istrinya selama berjam-jam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ma Busan Boy
Hayran KurguAdult 21+, Romance-drama Aku masih ingat saat kau naik pohon mangga lalu jatuh dan menindihku, karena sejak saat itulah kau mencuri hatiku dan kemudian membawanya pergi. Saat kini sayapmu sudah mengepak tinggi mungkinkah kau akan kembali untuk melet...