Happy reading.
Makasi buat vote dan komentnya ya..
Tp..ekstra partnya kok banyak bgt yak?! Ah ini mah bukan ekstra part lagi kalau begini.😥😥😥
.
.
.
.
.
.
."Seya, kita jadi ke rumah eomma, 'kan?"
Seya menoleh sekilas ke arah Jungkook yang lewat di belakangnya. Setelah itu ia kembali fokus pada bubur di depannya "Terserah kau saja, Jungkook."
"Kalau begitu biar kusiapkan pakaian Jungmin. Kita berangkat setelah sarapan."
"Hmm..." Seya mematikan kompor lalu seperti biasa ia melembutkan bubur nasi, campur sayur itu dengan saringan dan sendok berbahan stenlis di tangannya sambil bercakap-cakap dengan Jungmin yang ada di kantongnya.
Sementara itu, Jungkook pun mendekati Jungmin yang selalu suka mengoceh dan kali ini sambil menyesap boneka wortel di tangannya.
"Jungmin mam-mam bubur cayul, ya...?" Jungkook memainkan jemari putranya.. "Hari ini kita ke rumah nenek, ya. Mau, 'kan?"
"NYan..nyan..nyan..." oceh Jungmin seolah memberi jawaban pada ayahnya. Jungkook yang merasa gemas pun mencium pipi putranya. Setelah itu barulah ia ke kamar Seya untuk mengemas pakaian si kecil.
Sejak pembicaraan Seya dan Jungkook waktu itu, Seya memang sedikit melunak. Ia sudah mengijinkan Jungkook keluar masuk dengan bebas ke kamarnya dan tak lagi membatasi waktunya untuk bermain dengan Jungmin.
Saat malam tiba pun pintu kamar itu tak terkunci hingga sering kali Jungkook masuk ke kamar Seya saat tengah malam untuk memastikan anak dan istrinya sudah tidur dengan nyenyak. Tidak ada yang sakit atau menangis lagi seperti bulan lalu.
Selesai mengemas pakaian Jungmin, Jungkook pun mendekati Seya yang tengah menyuapi putra mereka. "Seya, biar aku yang menyuapi Jungmin. Kau belum mengemas pakaianmu, 'kan?"
"Kita di Busan berapa hari?" tanya Seya sambil menyerahkan mangkuk buburnya.
"Terserah kau saja."
"Kenapa jadi terserah aku. Yang punya rencana ke Busan 'kan kau. Bukan aku." Jungkook terdiam sesaat ketika mendengar nada suara Seya yang mulai sedikit berubah.
"Mmm...bagaimana kalau seminggu?" tanyanya dengan hati-hati.
"Baiklah, akan kusiapkan pakaianku." jawab Seya lalu beranjak pergi meninggalkan Jungkook yang mulai menyuapi Jungmin.
Tepat jam sepuluh pagi mereka pun sudah ada di dalam mobil dengan Jungkook sebagai supirnya. Jungmin sendiri sudah tertidur di pangkuan ibunya beberapa menit setelah mobil itu melaju dengan kecepatan sedang.
"Seya..." panggil Jungkook sedikit ragu. Ia pun tampak menggantung ucapannya membuat Seya menoleh ke arahnya.
"Ada apa? Ada yang ingin kau sampaikan?" tanya Seya dengan ekspresi penasaran.
"Aku...mmm...apa..apa aku harus meminta kamar berbeda untukmu?"
Seya mengalihkan pandangannya ke depan lalu senyum tipis terbit di wajah cantiknya "Tidak usah, kita tidur sekamar saja. Aku tak ingin ibumu kecewa."
"Ah," Jungkook melirik Seya sekilas lalu tersenyum. "Terimakasih."
"Tapi ingat jaga tanganmu, Jungkook. Aku tak mau kau menggerayangiku. Cukup kemarin saja kau meraba payudaraku tanpa izin."
"Ap...apa?!!" Jungkook tanpa sadar mengerem mobilnya hingga terjadi sedikit guncangan yang dirasakan oleh Seya dan Jungmin. Untung saja Jungmin tak terjaga dari tidurnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ma Busan Boy
FanfictionAdult 21+, Romance-drama Aku masih ingat saat kau naik pohon mangga lalu jatuh dan menindihku, karena sejak saat itulah kau mencuri hatiku dan kemudian membawanya pergi. Saat kini sayapmu sudah mengepak tinggi mungkinkah kau akan kembali untuk melet...