ETHAN [TAMAT]

[ ETHAN - 51 ]

'Tolong jauhi Ethan lalu lupakan perasaanmu untuk dirinya. Dan juga buat dia melupakan cintanya untukmu, buat dia bisa belajar mencintaiku. Ini semua demi ayah Ethan, tolong aku Alena..'

-Allysha Khairaviollina.

Chapter 51 : Apa aku sanggup?

Selamat membaca 💫

"ASTAGFIRULLAH! INI RAMBUT GUE KENAPA BISA BEGINI?!"  Alena menjerit histeris begitu kencangnya, menatap rambutnya yang sangat berantakan.

Terdengar suara teriakan dari dalam kamar Alena, gadis itu sedang menatap dirinya dengan menggunakan cermin.

Tidak percaya dengan apa yang ia lihat, seluruh rambutnya menjadi acak-acakan.

Sungguh Alena membenci hal seperti ini. Alena berpikir bahwa semalam dirinya tidur biasa saja, tidak kesana-kemari.

Perasaan gue tidur fine-fine aja deh, kenapa rambut gue bisa berantakan banget sih? Untung aja hari ini hari libur. batin Alena heran.

Saat Alena sedang sibuk memperbaiki rambutnya yang berantakan, terdengar suara langkah kaki mendekati kamarnya.

Awalnya Alena tidak terlalu memperdulikannya, karena ia tahu itu adalah Alano. Tiba-tiba saja pintu terbuka lebar, sehingga membuat Alena sangat terkejut.

Gadis itu terkejut menatap Alano yang sedang berlarian mendekatinya. Wajah khawatir sekaligus kesalnya justru membuat Alena ingin tertawa.

Namun Alena justru sengaja mendiamkan Alano, demi melihat ekspresi khawatirnya.

Pura-pura kesambet setan ah! Alena membatin.

"Lo kenapa? Teriak-teriak gak jelas gitu, berisik tahu gak sih?!" Alano datang menghampiri kakaknya yang sedang melamun di depan cermin.

Wajah khawatir Alano membuat Alena sangat puas, gadis itu pun mulai memulai aksinya.

Alena tak menjawab pertanyaan yang di lontarkan oleh Alano, gadis itu berpura-pura masih memikirkan bagaimana bisa rambutnya menjadi seberantakan ini.

Alano memerhatikan kakaknya, Ini Alena kerasukan atau enggak sih? Serem sumpah!

"Woi, Alena!" panggil Alano dengan nada yang terkesan tidak peduli.

Namun dibalik nada suaranya yang cuek, Alena bisa mendengar nada suara yang cukup mengkhawatirkan.

"Alena!" Alano kembali memanggil kakaknya, kali ini lebih kencang dari biasanya.

"Alena Adya Christy!" Panggilan dari Alano terdengar sangat khawatir, Alena ingin sekali tertawa saat itu juga.

Namun gadis itu harus bersikap seolah-olah ia tidak mendengarnya.