"Dia nyebelin sih, tapi gue sayang."
Bagi Alena, Ethan itu laki-laki yang paling menyebalkan yang pernah ia temui.
Sedangkan bagi Ethan, Alena adalah perempuan teraneh yang pernah ia kenal di dunia ini.
Bagaimana jika Ethan mulai menyukai dan tertar...
'Entah mengapa aku selalu merasa nyaman ketika berada di dekatnya. Apa mungkin aku telah jatuh cinta kepada Ethan?'
-Alena Adya Christy.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Chapter 15 : Ada apa denganku?
Selamat membaca💫
Alena sedari tadi memakan es krim begitu banyak. Tidak hanya es krim, gadis itu juga memakan banyak sekali coklat.
Ethan hanya tertawa lucu sesekali mengambil foto Alena diam diam. Laki-laki itu berharap jika waktu bisa di hentikan, saat ini juga ia akan berlama-lama dengan Alena.
Ada sebuah es krim yang menempel pada ujung bibir Alena.
Ethan melihat sekilas lalu memberikan sebuah kode isyarat kepada Alena agar membersihkan sisa es krim tersebut.
Namun apa daya, Alena tidak mengerti kode yang di berikan oleh Ethan.
Tiba-tiba saja tangan Ethan bergerak maju mendekati bibir Alena.
Lelaki itu mengelap sisa es krim yang berada di ujung bibir Alena dengan jari-jari indahnya.
Alena terlihat sedikit terkejut dengan perlakuan Ethan. Jantung berdetak tidak karuan, pikirannya melayang entah kemana.
Perasaan apa ini sebenarnya?
Gue sakit jantung ya? Alena membatin.
"Cie yang baper nih. Hahaha," ledek Ethan tertawa melihat pipi Alena yang mulai memerah, gadis itu pun tersadar akan pipinya yang berubah bagaikan tomat.
Sudah terlihat jelas, pipi Alena berwarna merah sepenuhnya. Rona pipinya tidak bisa di pungkiri lagi. Ethan tertawa kecil menatap betapa menggemaskannya wajah Alena sekarang.
Gadis itu kemudian memalingkan wajahnya dan bersikap begitu cuek, namun tetap saja gadis itu benar benar malu sekarang ini.
Ethan menatap wajah lucu Alena dan menyentuh pipi chubby gadis itu. "Udah gak usah sok cuek, gue tau lo malu kan? Muka lo lucu tau."
Ethan mencubit pipi kiri Alena dengan gemas. Alena kesal dan berontak. Wajahnya benar benar merah se-merahnya.
Alena tidak pernah merasakan perasaan ini sebelumnya, bahkan ketika gadis itu sedang bersama dengan Vino.
Perasaan gadis itu saat ini campur aduk antara kesal, marah, dan yang sudah pasti malu.
Alena sungguh tak mengerti dengan perasaannya sendiri, apakah mungkin ia sudah dibuat jatuh cinta oleh laki laki yang sangat menyebalkan ini?
"Al..,"
Ethan memanggil dengan nada lembut tetapi Alena tidak memperdulikan panggilan dari laki-laki tersebut.