ETHAN [TAMAT]

[ ETHAN - 43 ]

'Merindukan seseorang yang tidak bisa kita miliki itu menyakitkan, rasanya ingin sekali memilikinya namun mustahil untuk mendapatkannya.'

-Alena Adya Christy.

Chapter 43 : Bertemu sahabat lama

Selamat membaca 💫

Alena sedang duduk termenung di salah satu kafe yang cukup aesthetic. Kafe bercorak hias simpel dengan tembok bercat kecoklatan.

Kursi-kursi serta meja yang digunakan berasal dari anyaman kayu. Kini Alena sedang terlihat sedih memikirkan bagaimana keadaan Ethan sekarang.

Alena masih tidak bisa melupakan kisah cintanya dengan Ethan, gadis itu terus-menerus bersedih dan memikirkan tentang Ethan.

Sungguh Alena membenci semua ini, gadis itu berharap bahwa semua ini cepat berakhir dan kisah cintanya akan memiliki akhir yang indah.

Ada seorang laki-laki yang sedang menatap Alena dari kejauhan. Laki-laki itu tersenyum manis menatap wajah Alena, dia sedikit bingung karena Alena yang terlihat sedang murung.

Lelaki itu berjalan mendekati meja Alena dengan senyuman manisnya. Sungguh ia merindukan sosok Alena.

Sudah beberapa tahun ia tidak melihat wajah Alena, ingin rasanya ia memeluk gadis kecilnya itu.

"Alena..,"

Laki-laki itu memanggil Alena, merasa dirinya di panggil, Alena segera menoleh ke arah sumber suara. Alena sedikit kaget menatap laki laki yang ada di hadapannya ini.

Alena berdiri dan memeluk lelaki itu dengan erat, begitu eratnya. Laki-laki itu membalas pelukan Alena tidak kalah erat. Sungguh mereka berdua saling merindukan satu sama lain.

Dari kejauhan, ada seorang gadis yang sedang memfoto aksi Alena dengan laki
-laki itu. Gadis itu tersenyum licik lalu segera pergi dari tempat itu.

Dia begitu bahagia telah menemukan sesuatu yang baginya cukup berharga, gadis itu berjalan menjauhi Alena dan seorang lelaki yang sedang berpelukan mesra.

"Lo kenapa bisa disini? Kapan ke Indonesia? Kok gak kabarin gue sih? Lo kapan dateng?Kapan baliknya?" tanya Alena dengan satu hembusan nafas menatap lelaki yang ada di hadapannya dengan tatapan terkejut dan tidak percaya.

Laki-laki itu menghembuskan nafasnya lalu tersenyum ke arah Alena. "Lo masih sama kayak dulu, Al. Mau gue jawab yang mana duluan nih?"

"Joey!" kesal Alena lalu tertawa begitu keras setelahnya.

Namanya Jonathan, dia adalah sahabat dari Alena. Mereka bertetanggaan.

Dulu Jonathan sering sekali bermain bersama Alena, namun laki-laki itu tidak sedekat dulu lagi dengan Alena semenjak mendapatkan beasiswa untuk belajar di luar negeri.