Part 30

10.6K 605 40
                                    

Cek cek gaes author dateng lagi nih masih bersama Vaza couple yang membuat hati Baper 🤣🤣🤣

Dan seperti biasanya harap dimaafkan karena masih banyak typo dimana-mana gaess 🙏🙏🙏

Part ini cukup panjang jadi maklum aja jangan bosan gaes 😘

Happy reading 💕

————🌿————

Sejak pertengkaran mereka yang diakhiri kekecewaan vano terhadap istrinya. Sudah lewat beberapa hari sikap vano berubah dingin dan cuek pada Aiza yang membuat wanita itu pusing memikirkan cara agar vano memaafkan kesalahannya.

Aiza melirik vano yang memakan sarapannya dengan tenang. Tidak ada lagi vano yang merecoki pagi harinya yang selalu manja dan minta ini dan itu. Hati kecil Aiza merasa tercubit melihat vano yang tidak meliriknya sama sekali.

"Kamu udah selesai?." tanya Aiza yang melihat vano bangkit dari kursinya.

Bukannya menjawab vano langsung melengos pergi tanpa menatap Aiza.
tak ada adegan cium keningnya, tak ada rengekan vano yang tidak mau berangkat ke kampus.

Semuanya berubah

Dan itu karena dirinya yang egois. Ini semua salahnya yang merasa sok bisa mandiri dan efeknya vano kecewa padanya. Dan sekarang dirinya merindukan semua tingkah vano yang membuat perasaannya campur aduk.

Drtdrt...

Aiza mengambil ponselnya dan untuk kesekian kalinya hatinya dilanda cemas. Bagaimana sekarang apa yang harus dia lakukan?. Vano akan semakin kecewa kalau hal ini tau olehnya. tapi gimana caranya sementara vano selalu menghindar darinya.

Aiza memutar cincin di jarinya dirinya teringat saat di Lombok vano memberinya sebuah cincin yang sangat cantik dan mewah. Kata vano itu cincin pernikahan hasil kerjanya sendiri. Dan seketika hatinya mendapatkan jawaban semua kebimbangannya.

Sementara tak jauh berbeda dengan Aiza seorang lelaki tampak duduk dengan pandangan kosong. Kenapa setelah semua yang dilakukannya dengan menjauh Aiza bukannya tenang malah tambah sakit apalagi tatapan sendu vano.

Aku kangen kamu Ai...

Vano menelungkupkan wajahnya dimeja. Lelah dan yang dibutuhkan nya saat ini cuma Aiza tapi egonya yang tinggi membuat itu semua terhalang.

"Ini apa-apaan sih? Kok pake revisi segala?."

"Semuanya salah."

"APA??!."

Ehem...

Keduanya mengalihkan pandangan dan terlihat vano yang dengan melipat tangannya di dada memandang mereka tajam.

"Kali ini apa lagi?."

Susan langsung menunjuk Reza dengan tatapan sinis. "Ini gara-gara si tembok pak. Masa laporan saya harus direvisi padahalkan sudah saya kerjakan dengan benar."

"Saya revisi karena masih banyak data yang salah pak."

"Oh jadi laporan saya yang salah gitu?" Mata Susan melotot yang sama sekali tak mempengaruhi Reza.

Khadijah Abad 21!!! (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang