Hay Hay guys 😃😃😃
Aku ngucapin terima kasih buat readers semua yang masih setia menunggu cerita yang sederhana ini 🙏🙏🙏Happy reading 💕
---🌿----
Vano menatap kosong teman-teman kelasnya yang bahkan tidak disadarinya memperhatikan dirinya. Setelah kejadian tadi Aiza langsung disidang oleh para dekan dan Rektor hal itu menyebabkan hati vano tak tenang memikirkan apa yang terjadi pada Istrinya.
Dia hanya laki-laki yang usianya bahkan belum mencapai 20 tahun tapi sudah harus menanggung kewajiban yang berat. Dalam hal ini sebagai suami seharusnya dia menemani Aiza guna menenangkan sang istri. Tapi malah sebaliknya dengan bodohnya dia menunggu keputusan yang entah apa menimpa Aiza.
Entahlah rasanya sulit dijabarkan. Melihat Aiza malah memberikan tatapan seolah mengatakan baik-baik saja justru membuat hatinya sesak seperti dihimpit beban berat. Untuk sekarang vano ingin menjadi satu-satunya orang yang akan selalu ada buat Aiza. Iya memang seharusnya begitu.
Ini semua gara-gara berita sialan itu!!!
Mamat berdehem memecah keheningan. "Ehem! Gue masih gak percaya kalo Ms.Aiza berbuat kayak gitu. rasanya aneh aja..."
Mata vano memicing tajam dan menarik kerah baju Mamat. "Maksud lo apa ha? lo juga nge-judge dia yang enggak-enggak gitu?!!."
"Udah van, jangan kayak gini deh.." Farrel melerai vano yang dengan mudahnya tersulut emosi.
"vano bener kita semua gak seharusnya menghakimi Ms.Aiza seperti itu. yang kita lakukan sekarang adalah memberikan dukungan biar dia gak terpuruk." Mereka semua mencerna ucapan Cindy dalam hati mereka membenarkan.
Farrel mendudukkan vano yang rautnya masih kesal. "Lo apa-apaan sih van? Childish banget tau gak?."
vano membuang mukanya. "Sorry, kelepasan."
Alan dan Bayu memutar bola matanya jengah.
"Eh gaess.." Evan menunjukan ponselnya. "liat beritanya Ms.Aiza udah viral bukan hanya fakultas kita tapi satu kampus. Gila ini kalo kedengaran sama Dinas pendidikan bisa kena SP dia.."
Mereka mengerubungi Evan dengan penasaran dan langsung kaget saat melihat beritanya menyebar luas dengan komentar netizen menghujat Aiza.
"Ini komentarnya pada pedes semua lagi, kasian Ms.Aiza loh ini.." Cindy berujar sedih.
Vano memejamkan matanya menahan emosi yang sudah memuncak. Mengeram kasar dengan rahang mengeras bahkan tangannya tergepal erat sampai buku-buku tangannya memutih. Liat aja mereka yang berani beraninya menjatuhkan Aiza pasti akan menyesal.
Melihat aura vano yang mencekam dan menghitam membuat mereka yang melihatnya saling menatap bingung.
"Ini perasaan gue aja atau lo terlewat ehem maksud gue berlebihan.." Lola menaikan sebelah alisnya menatap selidik vano diikuti yang lainnya.
Mati gue..
Vano berdehem gugup dia merutuki kebodohannya yang lepas kendali. Ini kenapa gue kayak tersangka pembunuhan sih. Bagaimana tidak dia sendiri dan ditatap penuh intimidasi dan sedikit kepo.
"Perasaan kalian aja kali.." vano tertawa kikuk.
"Bukan karena lo punya rasa sama Mas.Aiza kan yaa?." Ujar Bayu enteng menatap vano dengan senyum mengejek.
KAMU SEDANG MEMBACA
Khadijah Abad 21!!! (TAMAT)
Humor(PROSES REVISI!!) Malam itu gue ngerayain hari kelulusan dengan promnight bareng temen-temen. Malam itu seharusnya jadi malam kenangan masa SMA gue. Tapi malah jadi malam petaka dihidup gue. Gue berumur 18 tahun dan dimalam itu gue ijab qobul dengan...