Part 2

17.3K 743 5
                                    

Happy reading 💕

———🌿———

Pukul 20.15 WIB Aula yang penuh dengan dekorasi dan dentuman musik di padati siswa-siswi. Malam ini khusus untuk anak kelas 12 dengan dress code hitam untuk laki-laki dan merah untuk perempuan.

Promnight kali ini dimeriahkan oleh band lokal. Banyak juga dari mereka yang menyumbangkan suara. Vano duduk sambil merangkul Milla pacarnya dengan mesra.

"Woyy! Mojok aja Lo!." Vano menatap Bayu jengah.

"Berisik lo!." Yang lain tertawa melihat Bayu merengut.

"Sayang... Aku nyamperin temen-temen dulu ya.." Milla tersenyum menatap vano.

Cowok itu mengangguk dan Milla pun berlalu pergi.

Alan mengernyitkan dahinya. "Kok gue ngerasa ada yang aneh ya sama cewek lo van?."

Vano menatap sengit Alan. "Lo suka sama cewek gue?." Mendadak suasana jadi tegang.

"Ck... Gue gak doyan sama yang tebel dempul. Gue lebih suka yang Ori!" Decak Alan malas.

Vano pun langsung bernafas tenang.

"Trus maksud lo apa nanyain si Milla?." Kali ini Farel angakat bicara.

Dan mereka bertiga menatap Alan penasaran.

Alan menarik nafasnya pelan. "Gue ngerasa aneh aja kenapa Opa sama Oma lo gak setuju hubungan lo sama Milla." Alan menatap vano yang terlihat santai.

"Kita pasti udah pada tau sepak terjangnya Opa lo gak diraguin lagi. Dan menurut gue opa lo tau sesuatu gak mungkin kan dia ngelarang elo tanpa sebab?. Waktu lo pacaran sama mantan-mantan lo dia keliatan anteng aja." Penjelasan Alan membuat mereka terdiam.

"Entahlah.. Gue juga bingung disatu sisi gue gak mau bikin Opa kecewa. Tapi gue gak bisa gitu aja lepasin Milla." Ujar Vano tampak putus asa.

"Gak bisa gitu aja? Bentar deh lo beneran sayang gak sih sama pacar lo itu." Tanya Farel.

"Menurut lo? dia kan pacar gue!." Sahut Vano kesal.

"Oke gue ngerti sekarang lo itu cuma butuh perhatian seseorang yang ngertiin elo bukannya cinta tapi hanya rasa nyaman sesaat." Jelas Alan.

"Kok lo mendadak jadi ahli cinta sih Lan." Alan mendengus sebal menatap Bayu.

Farel menepuk bahu Vano pelan. "Udah bro! Gak usah dipikirin mending kita nikmatin malam ini aja. Jadikan ini momen yang gak bisa kita lupain."

Mereka setuju dan langsung berbaur dengan yang lainnya menikmati musik yang berdetum dan menggerakkan tubuh sesuai irama.

Dan satu hal yang tidak akan Vano duga. Bahwa malam ini mengubah jalur masa depannya.






—🌿—

Vano mengendarai motornya setelah mengantar Milla. Waktu sudah tengah malam saat dia melewati sebuah kompleks perumahan dan suasananya sangat sepi. Tentu saja! Siapa yang mau keluar malam-malam begini.

Tadi dia sempat minum alkohol walaupun berkadar rendah tapi mampu membuat dia pusing dan hampir kehilangan fokus.

Entah karena malam sudah larut mata Vano sedikit buram menghalangi pandangannya. Tiba-tiba ada cahaya yang membuat dia kaget spontan mengerem mendadak.

Ckiiitttt...

Terdengar decitan ban motor beradu aspal hampir saja vano menabrak mobil didepannya. Tapi karena kehilangan keseimbangan motornya tumbang dan menimpa kakinya.

Khadijah Abad 21!!! (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang