Part 8

12.7K 687 7
                                    

Happy reading 💕

———🌿———

Pagi ini cukup berbeda dengan sebelumnya, karena bukan hanya vano yang sibuk tapi juga Aiza yang sedang memepersiapkan untuk mengajar kembali.

Aiza sudah rapi dengan setelannya rok span panjang dan blouse yang berwarna senada dengan jilbab pasminanya.

Wanita itu tengah sibuk menata masakannya saat vano datang.

"Wow nasi goreng!!." Vano menatap nasi goreng dengan potongan sosis goreng diatasnya plus telur mata sapi setengah matang.

"Cepet makan nanti telat, aku juga gak mau telat dihari pertama." Kata Aiza.

"Santai aja kali Ai." Ucap Vano enteng.

Aiza tak menjawab dan memilih memakan sarapannya. Setelah selesai Aiza merapikan kembali penampilannya.

"Ai rambut aku rapiin dong." Tanpa banyak kata Aiza langsung merapikan rambut vano membuat sang empunya senyum-senyum tak jelas.

"Udah rapi nih."

"Aduh makin tambah ganteng gue.." ujar Vano tersenyum bangga.

Aiza melirik jamnya sebentar. "Aku duluan ya, kamu hati-hati dijalannya." Pamit Aiza.

"Loh Ai kok kamu gak bareng gue sih?."

"Aku masih ada urusan, kalo kita bareng entar kamu telat."

Dengan ogah-ogahan vano berjalan mengikuti Aiza sampai basement. Aiza pun langsung menuju mobilnya.

"Ai kamu lupa Salim nih." kesal Vano menghentikan langkah Aiza.

Dengan sabar Aiza berbalik dan mencium tangan Vano.

"Baru hari pertama kerja udah lupa aja sama kewajiban." Sindir Vano.

"Iya besok gak lupa lagi. yaudah aku duluan, Assalamualaikum."

"Walaikumsalam....hati-hati Ai.."

Vano memandang mobil Aiza sampai keluar. Kemudian dia menjalankan motornya menuju kampus.

Pagi ini cukup beruntung karena Vano tidak terjebak dengan kemacetan Jakarta. Dia tiba dikampus saat sudah banyak para mahasiswa berlalu lalang.

"Morning Bro..." Sapa Bayu girang.

"Hm..." Jawaban singkat vano membuat Farel Dan Bayu heran.

"Muka lo pagi-pagi masih aja ditekuk, senyum dong biar dapet berkah kalo kata mama Dedeh." Canda Farel.

Tapi respon vano cuma melirik sebentar terus lanjut jalan menuju kelasnya.

"Tuh bocah kenapa dah?." Heran Farel.

"Pasti kurang asupan micin tu, makanya lemes gitu." Celetuk Bayu asal.

"Dia gak kayak elo yang micinnya udah nyatu dan mendarah daging." Cibir Farel.

Merasa ditinggalkan mereka berdua pun menyusul vano yang sudah duluan.

Mereka bertiga berjalan beriringan sontak menjadi pusat perhatian kaum hawa.

"MABAnya ganteng banget..."

"Eh mereka berondong kali..."

"Gak apa-apa dah yang penting ganteng.."

"Jadi panas dingin nih hati Gue..."

Vano dan Farel terlihat santai lain halnya dengan Bayu yang dengan alaynya melambaikan tangannya udah kayak model jalan di redcarpet.

Khadijah Abad 21!!! (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang