Part 13

12.1K 614 7
                                    


Happy reading 💕

---🌿---

Hari ini Aiza mengajar dikelas Vano. Dia terlihat serius menjelaskan tanpa terganggu dengan sikap Vano yang melihatnya kayak orang gila.

Farrel yang disebelahnya sampe merinding melihat kelakuan aneh Vano.

"Woy Van! lo kesambet orang gila mana?. Gigi lo kering tu kebanyakan senyum mulu." Bisik Farrel jengah.

Dan senyuman Vano makin lebar!.

Gilak!!. Emang gak waras nih si Vano. Batin Farel.

Alan mengernyitkan dahinya seperti sedang berpikir. "Heum.. kayaknya si Vano lagi menerapkan ceramah ustad kemaren deh." Cetus Alan.

"Ceramah? Sejak kapan kalian jadi alim gini?." Tanya Farel heran.

Bayu langsung tersenyum lebar. "Lo kudet sih gue ini fans berat UAS tau."

"Wuah! Kalian ikut jadi jama'ah UAS keren banget!. Kapan-kapan ajakin gue dong." Ujar Farel.

Bayu dan Alan menatap Farel aneh.

"Ikutan apaan Rel?." Tanya Alan.

"Ceramah UAS lah."

"Tapi kita gak pernah ikut kayak begitu.."

Farrel mengernyit heran. "Lah trus kalian tau UAS dimana?."

Alan dan Bayu salin tatap.

"UAS apa maksud lo?." Tanya keduanya polos.

"Ustadz Abdul Somad penceramah kondang itu.." jelas Farel.

"Wuah keren banget namanya ada singkatan.." ucap Bayu polos.

"Kalo lo mau gue bisa cariin nama yang keren buat Lo." Terang Alan.

"Serius lo?."

"Gak gue becanda.."

Bayu merengut sebal.

Farel memijat keningnya pusing. "Lo tau darimana tentang UAS Bay?."

Bayu terdiam mengingat sesuatu. "Oh iya kemaren gue ke warnet mau ngerjain tugas. Trus liat ada bapak-bapak nonton YouTube ada caption dibawahnya. Viral UAS!. Kerennn!!." Jelas Bayu.

Dan wajah Farel melongo dengan mulut menganga.

Ini gue yang gila. Atau emang temen gue gak ada yang waras?!!.

Matanya melirik Vano yang masih asyik menatap dosen didepan tapi bukan itu yang penting tapi tatapan Vano itu loh udah kayak kucing dapet ikan asin.

"Jadi siapa yang tau bunyi hukum permintaan apa?." Tanya Aiza menatap seluruhnya.

"Saya miss"

"Iya silahkan.."

"Harga tinggi permintaan naik."

Aiza menggeleng. "Masih kurang tepat ada lagi yang bisa?."

Vano mengangkat tangannya. "Saya miss."

"Iya silahkan Vano."

Dengan percaya diri dan senyum lebarnya Vano berdiri. Farel meringis ditempatnya. Moga si Vano udah waras.

"Permintaan itu akan semakin banyak kalo uang kita banyak dan sebaliknya kalo dompet kere itu harus sadar diri gak usah sok banyak permintaan. Kayak dompet gue tebel jadi wajar gue banyak permintaan."

Farel menutup wajahnya malu. Gila Vano yang gila kenapa gua yang malu!!

"Huuuu! sombong lo!" sorak anak yang lain keras.

Khadijah Abad 21!!! (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang