Part 40

8.1K 521 71
                                    

Karena besok pagi hari raya akan tiba, dan author mengucapkan mohon maaf lahir dan batin untuk semua readers yang selalu jadi korban menunggu cerita yang tak seberapa ini 🙏👏🙏

Dan semoga untuk satu bulan ini membawa berkah bagi kita semua tetap istiqamah ibadahnya walaupun meninggalkan Ramadhan 🙏🙏🙏

Oke gak usah lama-lama cuss langsung simak kelanjutan Vaza couple 👇👇👇

Author selalu mengingat diri yang masih awam dalam menulis jadi sekali lagi maaf masih terdapat typo 😄😄😄

Happy reading 💕

———🌿———

BRAK!

Wanita yang memakai sneli dokter itu terlonjak kaget dengan tubuh bergetar ketakutan keringat dingin mengucur di pelipisnya. Bagaimana tidak Handoko dengan kuat menggebrak meja kerjanya tak lupa tatapan bak laser yang siap menembus jantungnya.

"APA KAU SUDAH BOSAN HIDUP HA?!!."

Dokter wanita itu menunduk takut. "Ma-maafkan kesalahan saya tuan.."

Handoko terkekeh sinis, Aris yang berdiri disampingnya mendadak merinding melihat sikap tuan besarnya.

"Apa maaf mu bisa memastikan kondisi cucu mantu saya baik-baik saja?." Dokter itu menggeleng lemah.

"Akibat kau yang teledor mendiagnosis cucu mantu saya, dia hampir keguguran dan itu gara-gara dokter tak becus seperti kau!!!." Handoko menunjuk wajah pucat dokter wanita itu dengan murka.

Kejadian Aiza yang pingsan menghebohkan seisi mansion Handoko, semuanya kaget dan panik dengan Aiza yang tak sadarkan diri belum lagi cairan kental berwarna merah yang mengalir di sela kakinya mampu membuat Sinta dan Rima hampir jantungan. Handoko yang lebih dulu mengendalikan kesadarannya dengan cepat membawa Aiza kerumah sakit terdekat.

Dan setelah hampir satu jam Aiza ditangani oleh pihak medis, kejutan kembali menampar ketiganya saat dokter mengatakan Aiza pendarahan dan hampir keguguran. Rima yang mendengarnya tak mampu menahan keterkejutan nya hampir saja jatuh jika Sinta tak segera menahannya. Handoko yang masih tak percaya pun memastikan dengan bertanya dan dokter tersebut menyarankan untuk memeriksa Aiza kebagian Obgyn dan hasilnya memang Aiza sedang hamil berusia enam minggu.

Dan dokter kandungan yang memeriksa adalah dokter yang sama saat sebulan lalu mengatakan Aiza tidak bisa hamil. Handoko sangat murka mengetahui dokter tersebut teledor dengan hasil pemeriksaan Aiza. Lihatlah sekarang dokter muda itu terlihat ketakutan mengahadapi amarah darinya.

"Rumah tangga cucu saya hampir saja hancur karena diagnosis bodohmu itu. Dan sekarang kau meminta maaf dengan mudahnya sedangkan akibat perbuatan mu sangat fatal."

Dokter itu langsung berlutut mengatupkan tangannya memohon maaf dengan Isak tangisnya. "Maafkan saya tuan saya sama sekali tak bermaksud membahayakan mereka. Hiks Ma-maafkan saya..."

"Sudahlah kita tak perlu memperpanjang masalah ini, yang harus kita pastikan Aiza dan calon bayinya baik-baik saja.." ujar Aris mencoba memadamkan amarah Handoko. Dia tak tega melihat dokter itu yang menghiba.

Handoko menggeleng keras. "Tidak bisa! Siapapun yang berani mengusik keturunan Danuarta akan mendapatkan balasan yang setimpal dan yang dia lakukan dengan bodohnya membahayakan calon pewaris Danuarta.."

Khadijah Abad 21!!! (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang