Part 7

12.7K 664 7
                                    

Happy reading 💕

———🌿———

Hari ini vano sangat lelah menemani milla keliling MALL seharian membuat dia bosan tapi tidak dengan pacarnya itu malah sangat antusias saat melihat barang-barang keluaran terbaru.

Melirik jam tangannya dia baru pulang sudah malam pasti istrinya itu khawatir. Dia merasa bersalah dia bebas dengan pacarnya sedangkan Aiza pasti kebosanan sendiri di apartemen.

Vano mempercepat langkahnya menekankan password dengan cepat. Pintu terbuka matanya mengedar memindai dan tepat matanya menangkap objek itu.

Dia berjalan ke arah sofa depan TV. Matanya melirik istrinya yang sedang menatap ponselnya tanpa menyadari vano yang berdiri dibelakangnya.

"Assalamualaikum... Ai." Sontak Aiza membalikkan tubuhnya menatap vano.

"Walaikumsalam. Kamu udah pulang? mau makan dulu atau mandi aku udah nyiapin air hangat at—." Vano mendekap Aiza menghentikan celotehan istrinya.

Dia menenggelamkan kepalanya diceruk leher Aiza menghirup Aroma yang membuat dia tenang dan kecanduan vano mengeratkan pelukannya.

"Kamu kenapa?." Aiza heran melihat tingkah Vano.

"Maaf." Ucapan vano terendam di leher Aiza.

Aiza melepaskan pelukan Vano. "Loh kenapa kamu minta maaf?."

"Maaf udah buat kamu nunggu pasti khawatir sama gue kan?." Aiza mendelik kesal mendengarnya.

"Gak ada yang nunggu kamu! lebih baik sekarang kamu mandi udah bau asem tau." Aiza mendorong tubuh Vano.

"Ngaku aja kali Ai dan gue masih wangi tau! hidung kamu aja mampet kali." Aiza melotot tajam membuat Vano langsung ngebirit lari.

"Buruan mandi..."

"Iya.."

Aiza hanya mendengus geli melihat tingkah Suami ABGnya.

Selang beberapa menit Vano turun dengan baju kaos dan training sambil menggosok rambutnya. Dia menghampiri Aiza yang duduk menunggunya.

Aiza menyiapkan nasi dan lauk dan menghidangkannya buat Vano.

"Kayaknya enak nih." Vano melahap masakan yang terasa pas dilidahnya. Sebenernya tadi dia dan Milla mampir ke resto tapi dia ga mood buat makan tapi melihat masakan rumahan Aiza perutnya langsung meronta.

"Pelan-pelan, nanti keselek." Peringat Aiza.

Dia tersenyum tipis melihat Vano senang dengan masakannya.

"Minum dulu." Aiza menyodorkan air putih yang langsung diminum Vano.

Aiza membereskan meja makan. Kemudian menyusul Vano di ruang tamu sambil membawa secangkir teh madu.

Vano meluruskan kakinya bersandar di sofa.

"Capek banget Ai." keluh Vano. Aiza yang peka langsung memijat bahu Vano.

"Enak banget Ai kamu cocok jadi tukang urut." Ujar Vano.

"Hm.."

"Maaf Ai tadi gue telat pulang." Aiza diam tidak menanggapi Vano.

Vano melirik Aiza sekilas. "Tadi gue pergi nemenin milla shopping sampai lupa waktu."

"Ooh pantes."

"Pantes apanya?." Tanya Vano dia heran kenapa istrinya tidak marah dan cuma bilang pantes. Seharusnya Aiza marah dong normalnya.

"Kamu kecapean karena nemanin pacar kamu seharian." Vano membalikkan tubuhnya menatap Aiza yang duduk di sofa.

Khadijah Abad 21!!! (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang