Happy reading 💕
---🌿---
Hari sudah gelap saat Aiza masuk ke apartemen dengan baju yang sudah kusut belum lagi muka lelahnya.
"Assalamualaikum...."
Hening.
Wanita itu mengedarkan pandangan memindai sekelilingnya. Tidak menemukan yang dicari dia berjalan kearah dapur namun nihil.
Kakinya berjalan menaiki tangga dan berhenti tepat didepan pintu kamar Vano. Ya, sejak tadi Aiza mencari suami ABGnya itu.
Tok tok tok!
Aiza mengetuk pintu pelan tapi tidak ada sahutan dari dalam. Memberanikan diri Aiza membuka pintu.
Cklekk
Mata bulatnya menelusuri kamar itu tapi lagi-lagi dia tidak menemukan Vano. Aiza melirik kearah jam dinding yang menunjukkan pukul 20.00 WIB.
Mengela nafas lelah Aiza keluar menuju kamarnya di lantai bawah. Karena sudah terlalu capek dia langsung ke kamar mandi membersihkan diri.
15 menit kemudian.
Aiza keluar kamar dengan segar. Langkahnya terhenti sudah jam segini Vano belum pulang.
"Vano kemana sih?." Gumamnya gelisah.
Dia mengecek Hpnya dan ternyata baterainya lowbat. Bergegas dia mencharge lalu duduk di sofa menunggu Hpnya nyala.
Dan tepat saat HP itu menyala suara nada yang beruntun tertangkap telinganya. Dari mulai chat sampe panggilan dan semua itu berasal dari Vano.
Elvano.
Pesan masuk (90).
Panggilan tidak terjawab (100).Aiza menutup mulutnya kaget melihat isi pesan yang semuanya berisi kekhawatiran Vano.
"Jadi Vano gak pulang karena cariin aku?."
Wanita itu menyesal tidak menghubungi Vano. Dia malah keasyikan ngobrol bareng teman-temannya Aiza lupa kalo sekarang dia bukan wanita single lagi.
Dengan cepat tangannya menekan nomor Vano.
"Hallo van?."
Tidak ada Jawaban membuat Aiza cemas.
"Vano ini aku Aiza kamu kenapa belum pul-."
"Kamu dimana?."
"Ak-u di apartemen van-."
Tut!.
Belum selesai Aiza bicara Vano lebih dulu memutus panggilannya. Aiza gelisah entah kenapa mendengar nada dingin Vano membuat dirinya tak tenang.
Dia harus minta maaf. Karena merasa Vano pasti belum makan Aiza ke dapur memasak makanan.
"Vano pasti capek bikinin sop aja deh." gumamnya.
Aiza terlihat serius berkutat dengan peralatan dapur. Tapi tiba-tiba dia terlonjak kaget mendengar suara bantingan pintu yang dibuka kasar.
Brakkk!
Belum sempat dia menetralkan kekagetan nya. Vano muncul dan menatapnya tajam jangan lupakan nafas Vano terlihat memburu dengan rahang mengeras.
Aiza meneliti keadaan Vano tanpa sadar dia meringis melihat penampilan suaminya itu terlihat jauh dari kata rapi.
"Kamu kenapa Van?." Tanya Aiza mendekati Vano.
KAMU SEDANG MEMBACA
Khadijah Abad 21!!! (TAMAT)
Humor(PROSES REVISI!!) Malam itu gue ngerayain hari kelulusan dengan promnight bareng temen-temen. Malam itu seharusnya jadi malam kenangan masa SMA gue. Tapi malah jadi malam petaka dihidup gue. Gue berumur 18 tahun dan dimalam itu gue ijab qobul dengan...