Part 19

10.5K 550 13
                                    

Hay hay aku Dateng lagi Guyss🤗
Mohon maaf yaa kalo banyak typo bertebaran dimana-mana😍

Happy reading 💕

----🌿----

Sepulang dari kampus tadi Vano Cs berkumpul di Cafe tempat biasa mereka hangout. Mungkin karena lagi libur semester makanya mereka pada sibuk semua. Dan seperti biasa yang paling heboh tentu saja si Bayu ya lagi asyik dengan instastory nya. Memotret makanan yang mereka pesan dari berbagai angle.

Farrel berdecak sebal. "Ck kita gak akan kenyang nungguin lo sibuk potoin tu makanan!"

"Masih lama Bay?gue udah laper ni." Alan mengelus perutnya sambil menelan ludahnya.

"Bentar kali Lan belum dapet yang bagus nih."

Mata Vano melotot. "Eh curut mau sampe kapan ha? Nunggu tu makanan berjamur dulu ha?."

"Ya ampun guys biasa aja kali. Ini trik biar followers gue nambah tau."

"Vano yang followers nya banyak gak ribet kayak Lo gini tuh."

Bibir Bayu mencebik kesal. "Lah si Vano kan ganteng pasti banyak ciway-ciway yang jadi fansnya. Lah gue yang tampang pas-pasan gini perlu usaha keras."

"Terima nasib aja bro. Nasib lo gak akan ketuker sama Vano. Berdoa aja semoga Malaikat kasian sama lo."

Muka Bayu makin masam mendengar ledekan Alan. Dasar temen laknat bukannya bantuin malah jatuhin. Huh untung temen.

"Kebanyakan ngomong mending kita Makan dulu. Perut kenyang hatipun senang." Mereka mengangguk lalu memakan makanan masing-masing.

Farrel mengeryit melirik Vano yang mengaduk-ngaduk makanannya lesu.
Terlihat melamun dengan pandangan kosong.

"Cacing-cacing diperut lo gak bakalan kenyang kalo makanannya cuma lo liatin doang van."

Alan dan Bayu pun memerhatikan Vano yang terkejut dengan teguran Farrel.

"ini juga mau gue makan." Vano memakan makanannya paksa dan itu tak luput dari pandangan ketiganya. Vano yang risih melihat tatapan aneh yang dilayangkan ketiganya.

"Biasa aja kali liatinnya."

Alan memicingkan matanya curiga. "Jangan bilang masalah Ms.Aiza lagi van sampe lo uring-uringan gak jelas gini?."

Vano terdiam dan itu sudah menjawab pertanyaan Alan. Farrel dan Alan pun menggelengkan kepala tak habis pikir sebegitu bucinya kah si Vano.

"Perasaan lo sama tu dosen gimana sih van cuma sekedar suka atau beneran cinta?." tanya Farrel serius.

"Entahlah gue bingung sama perasaan gue yang selalu khawatir kalo gak liat dia walau hanya untuk sesaat. Hati gue nyeri kalo ngeliat dia sedih dan saat itu terjadi gue pengen jadi sandaran buat dia. Gue juga gak suka kalo dia deket sama cowok lain. " Pikiran Vano menerawang jauh mengingat semua yang pernah mereka berdua lalui.

"Bego Lo!."

"Malu-maluin gen Danuarta aja lo van!."

Khadijah Abad 21!!! (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang