Part 17

11K 557 11
                                    

Maaf yaa typo bertebaran dimana-mana 😄

Happy reading 💕

---🌿---

Seorang laki-laki dengan stelan kemeja abu-abu itu tengah duduk. Matanya menatap awas objek di depannya. Samuel yang sering di panggil Mr.Sam itu memperhatikan Aiza yang sibuk dengan berbagai macam dokumen. Ya sekarang mereka lagi di ruangan khusus Prodi.

Tentang masalah penelitian Aiza yang hampir membuatnya kena SP belum menemukan titik terang. Entahlah pelakunya seperti sudah merencanakan nya dengan matang.

"Kalo capek lebih baik istirahat dulu Za.." Samuel melihat jam sudah menunjukkan sudah lewat Makan siang.

Aiza berhenti sejenak dan menatap Samuel dengan alis menyatu. "Nanti aja mas dikit lagi nanggung mau berhenti..."

Lelaki itu menghela nafas. "Mas gak mau kamu sakit Za. Lanjutin nanti aja yaa.."

Tidak menjawab. Samuel malah melihat Aiza yang langsung berkemas.
"Kalo mas terganggu. Aku balik keruangan aja..."

Samuel membelalak tak percaya.

"Mas gak maksud ngusir kamu Za. Mas cum-.."

"Aku pergi. Assalamualaikum..." Pamit Aiza memotong ucapan Samuel. Tanpa menunggu Jawaban Aiza langsung melengos pergi meninggalkan laki-laki itu yang masih termangu.

"Sulit banget ya Za tidak bisakah sedikit saja hati mu menerima ku.." tentu saja Samuel sudah tau jawabannya. Sampai kapanpun dia tidak akan pernah mendapatkan hati Aiza. Tapi dia tetep bodoh mengharapkan sesuatu yang tidak mungkin.

Aiza berjalan di lorong kampus. Tiba-tiba matanya menangkap sosok yang setiap harinya selalu merecokinya. Tapi dia tidak sendirian ada seorang perempuan yang bergelayut manja di lengan kekar bisa yang dari cerita Vano bernama milla mantan pacar suami ABGnya itu.

"Miss Aiza kenapa?."

Aiza tersentak kaget.

Dilihatnya Raya berdiri tepat disampingnya memandangnya heran.
Aiza menormalkan reaksi kaget nya lalu tersenyum tipis.

"Saya tidak apa-apa. Kamu bukannya lagi sibuk bimbingan ya Ray?."

Raya menggeleng. "Dospemnya gak Dateng miss. Padahal udah janjian.." keluh Raya dengan muka merengut.

"Kamu sabar aja. Anggap ini ujian sebelum kamu wisuda. Tetep berusaha ya biar dapet cumlaude.." Raya menatap Aiza berbinar. Tentu saja itu yang dia inginkan. Lulus dengan nilai terbaik.

"Miss bener saya gak boleh nyerah. Tinggal dikit lagi pintu sukses kebuka.." seru Raya girang.

Membuat Aiza terkekeh geli. "Nah gitu dong. Tetep semangat tidak Ada usaha yang menghianati hasil. Justru manusia sendiri yang tidak pernah bersyukur dengan apa yang di raihnya. Saya akan selalu berdoa buat keberhasilan kamu.." ucap Aiza tulus dengan senyum manis terbit dibibirnya.

Gadis itu diam mencerna ucapan Aiza. Mata Raya menatap dalam dosennya itu. Mata itu menyiratkan sesuatu yang penuh misteri sulit ditebak. Tatapan penuh arti yang tak terbaca. Melihat senyuman Aiza membuat Raya tertular untuk tersenyum. Senyuman yang mengandung beribu makna.

Khadijah Abad 21!!! (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang