Part 3: Cewek Gila

516 37 0
                                    

"Awww. Gila ni orang siapa sih yang udah nabrak gue!!" Pekik Nisa saat tubuhnya tersungkur di lantai.

Ia mendongak dan menatap seseorang yang sedang berdiri sambil membawa tasnya yang di gendong di pundak kanannya. Laki-laki itu sama sekali tidak memedulikan Nisa yang sedang mengumpati dirinya.

"Rio, bantuin gue ngapa!"

Laki-laki itu menurunkan pandangannya dan menatap Nisa yang masih terduduk di lantai.

"Lemah banget sih lo. Baru aja segitu," ucapnya datar dan kemudian pergi meninggalkan Nisa tanpa meminta maaf.

Nisa melotot dan mengepalkan tangannya, kupingnya terasa panas saat mendengar kata 'lemah banget sih lo'. Nisa sangat benci mendengar kata tersebut. Nisa berdiri dan merapikan seragamnya yang sedikit berantakan. Ia memutar jam di pergelangan tangannya.

"Sialan!" umpat Nisa sambil berjalan menuju kelasnya.

****

Nisa membanting tasnya di meja dengan kasar. Indy dan Citra yang sedang asyik tertawa terlonjak kaget bukan main.

"Ngapa sih Sa?" tanya Indy menatap Nisa yang sedang berdiri di sampingnya dengan wajah yang amat kesal.

"Dasar! Untung aja ganteng," ucap Nisa sambil duduk di bangkunya.

Citra menatap Nisa dengan bingung "Siapa emangnya?" tanyanya.

Nisa menghembuskan nafasnya dan kemudian menatap Citra dan Indy yang masih penasaran dengan ucapannya.

"Siapa lagi kalo bukan si Mario si cogan yang angkuhnya minta ampun!" geramnya sambil mengusap pelipisnya.

Citra dan Indy yang mendengar itu langsung tertawa terbahak-bahak. Citra tertawa dengan sangat keras, dan Indy tertawa sambil memukul meja. Nisa semakin pusing dan jengah melihat kelakuan sahabatnya.

"Eh.. bukannya lo seharusnya seneng ya kalo ketemu sama Rio?" ucap Citra.

Nisa mengangguk "Tapi kan tadi gue lagi jalan santai-santai, eh dia nabrak gue sampe gue jatoh ke lantai."

"Asma Aqilatunnisa yang baik dan setia, yang cantiknya sejagad raya. Bagus dong kalo kayak gitu. Btw terus lo ditolongin sekalian nggak kayak di film-film gitu?" tanya Indy sambil menahan tawanya.

Nisa menatap mereka tajam, "Boro-boro ditolongin, dia aja langsung pergi!" kesal Nisa.

Nisa semakin kesal saat mendengar Citra dan Indy yang kembali menertawainya. Bisa-bisanya posisi yang saat ini sahabatnya bukannya malah menenangkannya malah menertawainya.

"Lo berdua kalo masih ketawa lagi gue sumpel pake kaus kaki!" ancam Nisa sambil menunjukkan jari telunjuknya yang membuat Citra dan Indy langsung terdiam.

Mereka berdua tidak mau membuat Nisa marah dan mengamuk seperti singa. Mereka tidak mau menjadi bahan kekejaman Nisa yang kesal karena tertabrak oleh Rio.

****

Nisa berjalan keluar dari toilet setelah menyelesaikan tugas panggilan alamnya. Setelah keluar dari toilet ia melihat seorang gadis yang sedang berdiri dan dihadang oleh dua orang gadis. Yah, mereka adalah Tasya dan Dina yang merupakan kakak kelasnya dan juga ratu bullying. Mereka berdua selalu saja membully seorang gadis yang tak lain adalah Nafisha yang juga kakak kelasnya.

Nisa berjalan mendekati Nafisha yang sedang didorong kasar oleh Tasya. Nisa berjongkok dan memegang bahu Nafisha.

"Kak lo nggak papa kan?" Tanya Nisa.

Gadis itu hanya mengangguk dan mengusap air matanya dan berdiri.

"Eh Kak! Apa yang lo lakuin sama dia? Hah!" Airnya Nisa kepada kedua kakak kelasnya yang berdiri dengan angkuh di hadapannya itu.

Diary Nisa [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang