Part 41: Menyerah?

525 28 0
                                    


Huftt:v
Akhirnya aku update lagi nih.
Sabar ya, bentar lagi selesai kok.
Ok fix langsung aja ya
Happy reading:)

-----

"Nisa...!" panggil Rio dari arah belakang, namun Nisa tidak juga membalikkan badannya.

Nisa yang mendengar itu bersikap biasa saja dan tidak mau membalikkan badannya. Mungkin saat ini ia sedang memikirkan Rio sampai-sampai ia mendengar suara cowok itu memanggilnya.

"Nisa!" panggil Rio lagi.

Nisa tetap berjalan dan tidak menengok ke belakang. Tiba-tiba tangannya dicekal oleh seseorang. Nisa membalikkan badannya dan ternyata memang ada Rio.

Nisa melepaskan cekalan Rio. Ia mundur sedikit untuk menjaga jaraknya dari Rio.

"Sa, maafin gue. Gue salah selama ini menilai lo. Maafin gue gue udah salah paham sama lo." ucapnya sambil menunduk.

Gue nggak butuh gelang murahan dari lo

Pergi lo dari kehidupan gue

Cinta? Bahkan lo nggak berhak dapet itu dari gue

Nisa memejamkan matanya sejenak. Ucapan Rio tempo hari terngiang di telinganya.

Rio meraih tangan Nisa namun dengan cepat Nisa menarik tangannya ke belakang. "Maaf Yo, gue duluan." ucap Nisa sambil memundurkan langkahnya dan berjalan meninggalkan Rio.

"Nisa gue minta maaf sama lo, gue udah nyakitin perasaan lo."

Nisa menghentikan langkahnya. Nafasnya tiba-tiba seperti berhenti saat mendengar ucapan Rio. Rio berdiri di samping Nisa.

"Gue minta maaf ya, gue salah. Please tolong maafin gue, jangan diemin gue, Sa."

Nisa memutar tubuhnya menghadap Rio. Cowok itu sepertinya sudah menyesali perbuatannya. Tapi Nisa sudah terlanjur sakit hati dan tidak mau lagi berurusan dengan Rio.

"Gue nggak marah kok sama lo, justru omongan lo buat gue sadar untuk lebih introspeksi diri. Maafin gue Yo, karena selama ini gue selalu gangguin lo terus." ucap Nisa sambil tersenyum.

"Maaf Yo, tapi gue nggak mau lagi berurusan sama lo dan bakal berhenti buat ngejar-ngejar lo lagi. Gue duluan." pamit Nisa dan kemudian meninggalkan Rio.

Rio menatap punggung Nisa yang semakin menjauh. Rio merasa bersalah karena telah membuat Nisa sakit hati dan berubah menjadi lebih pendiam dari biasanya.

Rio tidak mau Nisa berhenti mengejarnya. Rio tidak mau jika Nisa harus pergi dari kehidupannya. Rio tidak mau jika Nisa menjauhinya. Rio tidak mau itu semua karena Rio sudah mulai membalas perasaannya Nisa.

Apakah Rio masih punya kesempatan untuk membalas perasaan Nisa, yang jelas-jelas gadis itu sudah sakit hati dan kecewa karena dirinya. Rio sangat menyesal dan merasa terlambat mengetahui semua kebenarannya.


***

"Kok baru keluar nduk?" tanya Pak Bejo yang sedang membawa tong sampah.

"Oh iya pak sengaja." jawab Nisa sambil tersenyum seperti biasanya.

"Saya duluan ya pak." pamit Nisa dan kemudian diangguki oleh Pak Bejo.

Nisa berjalan menuju gerbang. Ia membuka ponselnya untuk menghubungi bundanya, meminta agar dijemput.

Nisa menutup ponselnya setelah mengirimkan pesan kepada bundanya. Mendadak dada Nisa terasa sangat sakit, ia sulit untuk bernafas dan rasanya sangat nyeri.

Diary Nisa [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang