EFS - Part 25

2.2K 105 0
                                    

Jika ingin bersamaku pastikan kamu benar benar sudah selesai dengan masalalumu.
-Freya Stefani


Reya menghembuskan nafas lega saat latihannya sudah selesai, sebenarnya Reya malas ikut ikutan acara seperti ini, yang seharusnya hari minggu dihabiskan untuk rebahan harus tergantikan dengan berteriak teriak selama tiga jam. Reya meresa sangat penat.

"gue balik dulu, besok kalau ada latihan bilang aja" ujar Reya diangguki oleh Rendy kemudian Reya, Elang beserta Raffa pergi meninggalkan rumah Rendy.

"ngga cape nunggu lama?" tanya Reya kepada Elang yang fokus menyetir.

"ngga aku jawab kamu tau sendiri jawabannya" jawab Elang datar.

"aku juga ngga nyuruh buat kamu nunggu aku, aku mau berangkat sendiri kamu nggak boleh" jawab Reya menautkan kedua alisnya kesal medengar jawaban ketus dari Elang.

"kalau kamu berangkat sendiri semakin gencar tuh Rendy godain kamu" jawab Elang masih datar.

"kamu ngomong apaan sih orang cuma latihan nyanyi aja udah" jawab Reya tak mau kalah.

"aku cowok Rendy cowok, dia suka sama kamu"

"kamu bukan cenayang ya"

"susah kalau dibilangin"

Reya tidak menjawab, Elang menyebalkan sekali jika cemburu bilang saja cemburu kenapa harus berbelit belit, macam cewek saja.

"mau makan dimana?" tanya Elang tanpa mengalihkan perhatiannya masih fokus menyetir.

"ngga usah, langsung pulang aja, aku mau makan dirumah aja" jawab Reya malas. Elang pun menghembuskan nafas berat.

"kamu kalau telat makan magh kamu kambuh"

"iya ini kalau udah sampai rumah aku makan" jawab Reya ketus.

"kamu kalau udah dirumah lupa makan"

"nggak, buruan bisa nggak aku capek" jawab Reya jengkel.

Sesampainya dirumah Reya, Reya pun turun tanpa sepatah kata apapun, Reya hanya membenarkan posisi Raffa anak itu sudah tertidur sedari tadi, setelah membenarkan posisi Raffa, Reya pun pergi berlalu meninggalkan mobil Elang.

Mungkin Reya terlalu capek sehingga dirinya saat ini menjadi sensi, Elang sendiri bingung mengapa Reya marah kepadanya, apa yang Elang katakan tadi tidak ada yang salah pikirnya.

"itu kenapa marah" gumam Elang kemudian menjalankan mobilnya pergi meninggalkan runah Reya.

♪\(*^▽^*)/\(*^▽^*)/


Reya sudah selesai mandi makan dan sekarang dirinya hanya rebahan saja, badannya beberapa hari ini sangatlah pegal, mungkin bulan ini dirinya akan penuh jadwal acaranya, apalagi mengingat Lena akan menikah lima hari lagi.

Ponselnya yang terus bergetar membuat Reya terbangun dari rebahnnya, melihat siapa yang menelfonnya Reya mengerinyitkan dahinya, baru saja Reya memikirkan Lena sudah telfon aja orang ini.

"halo kak ada apa?" tanya Reya to the point

"lo bisa ijin libur kuliah dulu nggak? Nggak ada niatan nginep sini? Kakak mau nikah lo"

Elang Ferdian Samudra (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang