Jangan berubah.
Terimakasih karena kamu tetap menjadi alasanku untuk berjuang dan berahan di keadaan apapun
-Elang Samudra FerdianReya keluar dari mobil Tama langsung dibuat kaget saat melihat keberadaan Elang yang bersandar dibagian depan mobilnya menunggu Reya didepan pintu gerbang rumahnya.
"loh kamu kenapa disini nggak masuk?" tanya Reya mengerutkan alisnya heran.
"nunggu kamu, takut ada mama sama papa kamu nanti ngamuk" jawab Elang.
"enggak didalem cuma ada Tia sama Reza papa masih dikantor mama arisan, lagian kamu kesini nggak bilang" jawab Reya.
"ya kalau bilang nganggu quality time kamu sama kakak ketemu gede kamu itu" jawab Elang melirik Tama yang keluar dari mobil berdiri disebelah Reya.
"pacar lo aman kali sama gue" jawab Tama memutar bola matanya malas, posesive sekali laki laki yang didepannya itu!
"iya fisiknya aman tapi hatinya! Sekarang bukan rossi doang yang idupnya banyak tikungan!" jawab Elang Melirik Tama sengit.
"udah udah ngapain malah debat sih" ujar Reya memijit dahinya kesal.
"gue balik dulu ya ti ati papa mama lo nggak ada digrepe grepe sama dia awas" ujar Tama menggoda Elang lalu terkekeh.
"gue masih bisa kalau sekarang buat baku hantam" lirik Elang membuat Tama terkekeh.
"udah ah ayo masuk" ujar Reya terkekeh menarik tangan Elang tapi Elang sepertinya menahan agar tidak masuk rumah membuat Reya menaikkan satu alisnya bertanya kenapa.
"aku masih canggung Ya mau kerumah kamu, malu sama papa mama kamu" ujar Elang mengusap tengkuknya yang tak gatal.
"ngg-"
"berani kamu sampai sini?" ujar Deva tiba tiba datang bersamaan dengan Putri yang pulang arisan.
"tamat" gumam Reya menepuk dahinya pelan.
"saya kira nggak punya nyali" ujar Deva lagi.
"udah ya masuk dulu kerumah, mau berantem mau adu bacott didalem aja malu diluar dilihatin tetangga, kalian mau digosipin?" ujar Reya menatap mama papanya.
"untung ada Reya kalau enggak udah saya gampar kamu" ujar Deva menatap Elang sadis.
Elang hanya tersenyum canggung, ah dirinya sekarang menjadi serba salah bingung hendak bertindak bagiamana, harus melakukan apa didepan orang tua Reya, dirinya juga bodoh sekali merusak keparcayaan orang tua Reya.
"ayo" seret Reya menggandeng tangan Elang masuk kedalam rumahnya.
Reya, Elang dan mama papa Reya duduk di ruang tamu, entah apa yang akan dibicarakan sudah sepuluh menit mereka hanya diam Elang ingin memecahkan keheningan tapi Elang juga bingung.
"ini ngapa diem semua woyyy" ujar Reya memijit pelipisnya kesal.
"eng, Elang minta maaf om tante Elang tau Elang sering ngelakuin kesalahan apalagi kesalahan Elang udah ngerusak kepercayaan om tante" sahut Elang pada akhirnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/210778746-288-k922754.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Elang Ferdian Samudra (END)
Teen FictionBrakk. "Kalau jalan yang bener!" ujar perempuan yang baru saja bertabrakan dengan Elang sambil memunguti bukunya yang berjatuhan. "Lo jalan main hp" jawab Elang singkat memasukkan tanganya kedalam saku celananya. "Ya kalau lo jalannya bener sekal...