EFS - Part 30

2.1K 100 0
                                    

Jadi yang tidak mengecewakan sampai detik ini hanyalah kopi, yang tidak pernah berubah menjadi manis atau pura pura manis.  Tidak seperti janji janjinya dan kata katanya:v
-Freya Stefani

Reya saat ini sedang berada di Bandung dirumah oma opanya, kemarin sore Reya berangkat dengan seluruh keluarganya ke Bandung.

Reya kemarin sempat bertukar suara lewat telfon dengan Elang, Elang tidak jujur, Elang membohongi Reya, sakit? Pasti tapi Reya tidak mau ambil terlalu pusing soal itu, Reya takut jika diperpanjang akan menjadi pertengkaran yang membuat hubungannya dengan Elang menjadi diujung tanduk, Reyajl juga sedang tidak ingin bersedih toh harusnya dia bahagia melihat kakak sepupunya hendak menikah.

"yaa" panggil Lena kepada Reya yang sedang rebahan dikamarnya.

"ada apa kak?" Tanya Reya masih fokus dengan game Mobil Lagend dihpnya itu.

"lo kok diem aje sih? Biasanya udah bacot ngalor ngidul" ujar Lena mengusap rambut lurus Reya.

"kak masih bisa buat tempat curhat gue kan?" jawab Reya menatap Lena lemah.

"ngga akan ada yang berubah Rey, ini kan cuma gue nikah, gue tetep kakak lo yang siap jadi sandaran dan siap dengan segala keluh kesah lo" jawab Lena membawa kepala Reya dipundaknya.

"gue kecewa sama Elang" jawab Reya melingkarkan tangannya diperut Lena.

"why? "

"semua cowok kayaknya emang brengsek beneran yaaa"

"kenapa ngomong gitu, enggak semua Ya"

"gue ngga tau kak, sekarang Elang sering banget bohong sama gue, gue ga bisa marah berontak gue cuma iyain, gue ngga mau karena perdebatan itu mempersingkat gue sama Elang, dia yang bener bener bisa ngambil hati gue, kalau tau gini gue nggak mau cinta cinta atau apalah itu"

"hey, lo jangan kebanyakan asumsi buruk dulu, lebih baik nih lo omongin dulu sama si Elang, dia pasti punya alesan kenapa dia bohongin lo"

"iya alesannya cuma mau jadiin gue mainan kali ya"

"dibilangin jangan kebanyakan asumsi buruk lo nething mulu dah buset" jawab Lena menyentil kening Reya.

"sakit anjir" jawab Reya mengusap usap keningnya.

"mampus"

"baru aja tadi bijak udah rese aja sekarang lo" ujar Reya mencebikkan bibirnya.

"buodoooo uamattt sekarang lo turun makan, kalau lo nggak makan karena galau, terus papa lo tau lo mogok makan atau sampai sakit karena ulah Elang mampus lo hubungan lo bisa diujung tanduk" jawab Lena diberi jawaban helaan nafas daru Reya, Reya sebenarnya sedang malas makan.

Reya berjalan menurunu tangga menuju ruang makan, dengan rasa malas Reya mengambil nasinya.

"ga semangat hidup?" tanya Reza menaikkan satu alisnya melihat Reya yang begitu lemas.

"ngga usah ganggu lo" jawab Reya membulatkan matanya kepada Reza. Reza pun hanya mengedikan bahunya sebagai jawaban.

(♥ω♥)

Elang Ferdian Samudra (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang