EFS - part 26

2.1K 101 0
                                    

Kamu menyenangkan, kamu menenangkan.
Dan ini akan terasa sangat menyakitkan bila kamu pergi meninggalkan.
-Elang Ferdian Samudra

Jam kuliah Reya sudah selesai, Reya berjalan keluar kelas beriringan dengan Wulan dan Vela. 

"eh jalan jalan yuk gue gabutttt suntuk harus berdiam diri dirumah" ujar Vela membuka suara.

"lo jalan jalan mulu elah ngajak olahraga kek apa kek" jawab Reya.

"hoo tap-" ucapan Wulan terpotong karena dari belakang ada yang memanggil nama Reya sampai tiga kali. Mereka bertiga pun berbalik melihat siapa yang memanggil Reya.

"capek gue manggil manggil lo" ujar Rendy yang sudah berada didepan Reya.

"heheh ada apa kak?" tanya Reya menaikkan satu alisnya.

"latihan kita katanya hari kamis sampai minggu lo ngga bisa" jawab Rendy.

"oh iya astaga, latihan dimana kuy"

"dirumah gue lah"

"em gue sama Vela duluan ya semangat latihan bepppp" ujar Wulan lalu pergi dari hadapan Reya dan Wulan.

"lo sama gue aja, kalau sama pacar lo kasian dia nunggu lo disana kaya kemarin" ujar Rendy memberi saran untuk Reya.

"oke sih boleh, besok gue bawa mobil sendiri aja deh, aku bentar gue telfon Elang dulu ya" jawab Reya diangguki oleh Rendy.

Reya pun segera mengambil ponselnya dan segera menelfon Elang.

"halo gimana Rey? Udah selesai kelasnya?'

"iya udah, aku mau langsung latihan ini, kamu duluan aja, besok ngga usah jemput ngga papa aku pake mobil sendiri aja, kasian kamu kalau tiap hari nungguin aku latihan"

"latihannya sampe hari apa? "

"ini full sampe hari rabu, kan kamis sore aku udah kerumah kakak aku, kita ketemunya minggu kalau sebelum itu bisa aku sempetin ya aku sempetin"

"yaudah oke"

Setelah mendapat persetujuan dari Elang Reya pun mematikan telfonnya dan memasukkan hpnya kedalam tasnya.

"ayok" ajak Reya kepada Rendy dan Rendy pun mengangguk menurut.

Mobil Rendy pun sudah berlalu pergi dari kampus, Rendy mengendari mobilnya santai, bagaimana tidak santai jalannya saja macet, panasnya matahari pun sangat menyengat, kalau ada pilihan lain Reya memilih tidur rebahan dirumah daripada harus berada di jalanan yang panas dan macet ini. .

"astaga macetnya" ujar Reya mengibaskan tangannya didepan mukanya.

"panas?" tanya Rendy diangguki oleh Reya.

"mau mampir makan dulu istirahat mungkin?" tanya Rendy.

"nggak usah gue nguras kulkas lo aja" jawab Reya membuat Rendy terkekeh.

Reya sibuk mengipaskan tangannya kedapan mukanya yang kepanasan Reya ingin cepat cepat  sampai dirumah Rendy memasukkan dirinya kedalam kulkas rumah Rendy.

Elang Ferdian Samudra (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang