EFS - Part 54

1.8K 85 5
                                    

Perbaiki jika aku salah, jangan lelah lalu menyerah
-Elang Ferdian Samudra


Reya dan Elang sudah berada dipantai, Reya membangunkan Raffa pelan tidak mau membuat Raffa terkejut. Raffa sudah mulai membuka matanya tapi mungkin masih mengantuk Raffa malah melingkarkan tangannya dileher Reya menyembunyikan wajahnya dileher jenjang Reya.

"aku ganti kaos dulu tunggu diluar, nanti biar aku yang gendong cape mesti kamu?" ujar Elang diangguki oleh Reya.

Tidak lama kemudian Elang sudah keluar dari mobil, mengambil alih Raffa kegendonganya tapi Raffa malah terbangun dari tidurnya.

"udah dipantai?" tanya Raffa mengucek matanya lalu merenggangkan otot otot tubuhnya meletakkan dagunya di bahu Elang.

"bangun ayok main air" ujar Elang mengusap kepala Raffa.

"eungghh, Raffa mau tidur pi" jawab Raffa masih dengan mata sayu sayu.

"yakin nggak mau buat istana sama tante?" tanya Reya menarik hidung Raffa pelan.

"ngantuk tante" jawab Raffa masih dalam keadaan magernya.

"turun ayo buat istana buat pangeran Raffaaa" ajak Reya lalu Raffa mau turun dari gendongan Elang berjalan digandeng oleh Reya menuju ke bibir pantai.

Sesampainya dibibir pantai malah Raffa hanya duduk sambil memejamkan matanya, Reya terkekeh melihat Raffa yang masih mengantuk, tiba tiba saja Elang datang mengusap pipi Raffa dengan air itu membuat Raffa langsung membuka matanya.

"papiiiii dinginnnnnnnnn" teriak Raffa langsung berdiri dari duduknya sedangkan Elang hanya terkekeh melihat ekspresi Raffa yang terkejut.

"papi nakal aku nggak mau temenan sama papi" sinis Raffa merangkul Reya yang sedang berjongkok disebelahnya.

"iya papi nakal ya ngga usah ditemenin" jawab Reya terkekeh pelan.

"loh kalau kamu marah sama papi nanti papi tinggak disini mau pulang sama siapa hmm?" jawab Elang.

"sama tante leya lahh dia kan pacal aku" jawab Raffa polos membuat Elang dan Reya tertawa heran, Raffa yang tidak paham kenapa dua orang dewasa itu tertawa lepas merasa kesal.

"tante kenapa ikut ketawa!" bentak Raffa menghentakkan kakinya kesal.

Tapi Reya tidak merespon karena ekspresi Raffa benar benar membuatnya tertawa sampai tidak bisa berbicara.

"tuh kan ketawa telus, lafa malah! males males males" ujar Raffa menghentakkan kakinya berkali kali.

"eh iya maap maap uuu sini sini sama tante kamu lucu ih, udah jangan marah" jawab Reya meraih tubuh Raffa untuk dipeluknya.

"papi juga nakal nggak mau aku!" ujar Raffa melirik Elang sinis.

"iya maaf maaf buat istana aja ayo, buat istana untuk pangeran Raffa paling ganteng" jawab Elang mencubit pipi gembul Raffa pelan.

"aku nggak malah tapi beliin mainan balu dulu" jawab Raffa mengerucutkan bibirnya.

"siap deh minta mainan apa hm?" tanya Elang berjongkok didepan Raffa.

"lobot, ilon men(robot iron man)" jawab Raffa dengan mata berbinar.

"okeee sekarang kita main pasir aja dulu" jawab Elang diangguki oleh Raffa dengan antusias.

🐓🐓

Setelah mereka puas bermain dipantai sampai jam empat sore, sekarang Reya dan Elang susah perjalanan pulang setelah membeli mainan robot milik Raffa.

Elang Ferdian Samudra (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang