Tolong jangan pergi disaat aku sudah benar benar jatuh cinta, aku capek jika harus terluka lagi.
-Vela SantikaReya dan Elang selesai dinner pukul setengah sembilan malam, memang Elang sengaja akan menghabiskan waktunya dengan Reya diruangan barunya yang berada di kantor papanya itu.
"langsung ke kantor papa kamu?" tanya Reya sambil mengusap pundaknya yang kedinginan
Elang tak mengindahkan pertanyaan Reya tadi Elang lalu memberhentikan mobilnya sejenak lalu mengambil jaket jeansnya yang berada dijog belakang dan memberikan kepada Reya.
"pake, nggak lucu kalau aku minta kamu temenin sampe besok kamunya sakit kedinginan" ujar Elang diangguki oleh Reya lalu Reya memakai jaket jeans yang besar itu.
"emang besok mau kemana?" tanya Reya.
"jalan jalan lah" jawab Elang tersenyum menaikkan alisnya.
"aku nggak bawa baju lang, kamu ngga ada kasih tau aku kalau acara nginep" jawab Reya menyandarkan tubuhnya yang pegal ke jog mobil.
"aku udah beli beberapa sih, kemarin mama yang nemenin beli" jawab Elang menggaruk hidungnya yang tak gatal.
"sampai segitunya kamu ngrencanain semuanya? Kan kamu bisa bilang aki terus aku bawa baju dari rumah, jangan boros"
"enggak, emang aku buat biar beda. Aku pikir kamu nggak akan mau kalau aku ajak nginep ya aku culik gini" jawab Elang terkekeh.
"makasih banget aku bersyukur punya kamu" jawab Reya tersenyum tulus dan Elang mengangguk membalas senyum Reya.
Elang selalu jatuh cinta dengan senyum Reya yang tulus senyum yang manis, senyum yang selalu menjadi candu baginya.
🐙🐙🐙
Reya berjalan terus mencengkeram lengan Elang, suasana lantai bawah kantor papa Elang yang sepi membuat nyali Reya menciut, penerangannya memang minim jika malam hari.
"nanti diatas lampunya gede, nggak akan segelap ini" ujar Elang sambil terkekeh melihat Reya yang ketakutan, lalu berjalan ke arah lift memencet tombol beberapa kali lalu menuntun Reya berjalan masuk kedalam lift.
Reya menghela nafas lega saat sudah berada diruangan Elang dengan penerangan yang cukup, Reya langsung merebahkan tubuhnya kekasur memejamkan matanya sekali merilekskan tubuhnya.
"cape?" tanya Elang melepas jas yang ia pakai tadi.
"enggak cuma pegel dikit" jawab Reya lalu merubah posisinya menjadi terduduk.
"aku pakek kaos kamu ya biar enak nanti tidurnya" ujar Reya melepas jaket jeans milik Elang meletakan di punggung sofa yang berada didekat jendela.
"kalau ini kamar aku betah banget disini, bagus banget tau Lang liat kota dari atas sini" ujar Reya memandang kearah luar lampu lampu yang terlihat seperti bintang.
"nanti kamu jadi Spiderman melompat lompat dari gedung satu ke gedung lainnya" jawab Elang terkekeh melihat gedung gedung yang tinggi disekitar kantor papanya.
"mana kaosnya aku mau ganti baju, kamu siapin pakaian aku apa aja?" tanya Reya memutar badannya menghadap Elang.
"tu disebalah lemari kaosnya ambil aja dilemari" jawab Deva lalu duduk disofa empuk tempat Reya meletakkan jaket tadi.
Reya membuka sligbag yang berisi beberapa baju, matanya sedikit melotot melihat ada beberapa pakaian dalam, tapi mengingat yang membelinya itu mama Elang Reya langsung masuk kekamar mandi tanpa menahan malu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elang Ferdian Samudra (END)
Teen FictionBrakk. "Kalau jalan yang bener!" ujar perempuan yang baru saja bertabrakan dengan Elang sambil memunguti bukunya yang berjatuhan. "Lo jalan main hp" jawab Elang singkat memasukkan tanganya kedalam saku celananya. "Ya kalau lo jalannya bener sekal...