Cinta bukan melepas tapi merelakan, bukan memaksa tapi memperjuangkan, bukan menyerah tapi mengikhlaskan, bukan merantai tapi memberi sayap
-Freya StefaniElang membuka matanya perlahan saat merasa ada sinar matahari yang menyoroti dirinya. Elang melirik jam yang menempel didinding diatas tv, ternyata sudah setengah delapan pagi.
Elang memperhatikan Reya yang masih asyik dalam mimpinya dan masih bergulat dengan selimut, Elang terkekeh pelan melihat posisi tidur Reya, king sizenya pun sudah acak acakan, entah mungkin Reya mimpi sedang beradu silat.
Elang tidak langsung membangunkan Reya, Elang mencuci muka dan menggosok gigi terlebih dahulu, lalu ke dapur niatnya ingin membuat sarapan, tapi mengingat dirinya baru saja akan pindah kesini kebutuhan dapur belum terisi, hanya ada susu, Elang pun memutuskan membuat susu saja sarapannya ia pesan dari go food.
Elang meletakkan susunya dimeja sebelah king sizenya lalu mengambil posnselnya yang berada dinakas dan memesan sarapan untuknya dan Reya nanti.
Elang memperhatikan Reya yang masih tertidur pulas lalu menarik selimut Reya dan menarik hidung Reya agar Reya terbangun dari tidurnya. Tapi ternyata membangunkan Reya tidak semudah yang ia pikir.
"bangun bangun udah siang nih" ujar Elang masih berusaha menarik selimut Reya.
"eunghhh" Reya tidak mengindahkan suara Elang, Reya hanya mengerang lalu kembali tidur lagi.
"bangun kebo Afrika" ujar Elang memencet kedua pipi Reya membuat bibir Reya mengerucut Elang terkekeh melihat wajah Reya yang sudah seperti ikan badut.
"bangun ikan badutttt" ujar Elang lagi.
"apasih langggg masih pagi" jawab Reya mengucek kedua matanya merenggangkan otot otot tubuhnya.
"Udah siang, cepet cuci muka gosok gigi, muka kamu tu banyak air liur bau pete lagi" jawab Elang terkekeh pelan.
"ngawur" jawab Rey melempar bantal kearah Elang lalu berdiri beranjak pergi hendak kekamar mandi.
Elang menggeleng heran dengan tingkah Reya lalu merapikan king size nya.
Reya keluar dari kamar mandi menghampiri Elang yang sedang menonton tv menunggu pesanan makanannya datang.
"dih nonton Spongebob" ujar Reya merebahkan tubuhnya di samping Elang mengahadap ke tv.
"ya bodo, kamu aja sukanya kartun juga" jawab Elang mengacak rambut Reya.
"laper" jawab Reya melirik Elang.
"bentar lagi pesen habis ini dateng" jawab Elang diangguki oleh Reya.
Reya diam fokus ke tv melihat Spongebob, Elang tersenyum tipis saat melihat ekspresi Reya yang asyik menonton tv.
"udah sampe makanannya, aku ambil kebawah bentar" ujar Elang diangguki oleh Reya.
Setelah sepuluh menit Elang sudah kembali ke atas dengan makanan ditangan kanannya.
"bangun sini siapin piring mau jadi istri idaman nggak?" ujar Elang meletakkan makanannya ke atas meja makan.
"kamu beli apa?" tanya Reya berjalan mendekat ke Elang membantu Elang menyiapkan makanannya.
"nasi goreng, oh iya susunya di meja deket kasur tadi, keburu dingin ambil bawa kesini aja" jawab Elang diangguki oleh Reya, dan Reya berjalan berlalu mengambil susu.
"habisin sarapannya" ujar Elang saat Reya sudah duduk ditempatnya.
"ini porsi kuli? Banyak banget" jawab Reya menatap nasi gorengnya yang penuh satu piring.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elang Ferdian Samudra (END)
Novela JuvenilBrakk. "Kalau jalan yang bener!" ujar perempuan yang baru saja bertabrakan dengan Elang sambil memunguti bukunya yang berjatuhan. "Lo jalan main hp" jawab Elang singkat memasukkan tanganya kedalam saku celananya. "Ya kalau lo jalannya bener sekal...