Sebab yang terbaik hanya datang satu kali, bukan datang pergi berkali kali
-Freya Stefani.Elang masih diam di kursi kemudinya, begitu juga Reya yang masih kesal jug terkejut akan kejadian dan fakta tentang Ri tadi.
"kamu masih kesel?" tanya Elang memperhatikan Reya yang sedari tadi diam.
"enggak, kaget aja tadi, dia player? Aku dengernya ngeri aja cewek player, senakal nakalnya aku tu nggak kepikiran buat jadi player, harga diri sebagai cewek rendah nanti" jawab Reya.
"sini duduk sini deh" ujar Elang memberi ruang Agar Reya bisa duduk dikursi kemudi dengannya.
"ngapain?" tanya Reya
"aku bilangin sesuatu" jawab Elang, kemudian Reya mengangguk dan duduk bersebelahan dengan Elang.
"aku juga tadi mikir pas mau bilang gitu ke Ria, tapi kalau enggak digituin tu anak nggak akan kelar ngejar ngejar aku, jadinya aku bilang gitu ke dia, seenggaknya dia sadar aku nggak mau hubungan kita jadi berantakan gara gara dia, cukup bertengkarnya kita udah sering banget berantem, salah paham, sekarang kita harus perbaiki, saatnya kita saling percaya, happy pas lagi bareng, aku nggak mau nanti aku pas udah kerja, kita sering salah paham, nanti aku nggak bisa luangin waktu buat selesaiin, kalau bisa takut ganggu kerja, nanti gak bisa nikahin kamu" ujar Elang melingkarkan tangannya keperut Reya dari samping.
"emang dia player beneran?" tanya Reya masih belum percaya.
"iya dari smp kelas 9 dia udah gonta ganti cowok, dan aku juga emang udah nggak suka dari awal" jawab Elang mengusap rambut Reya.
"lang, besok kalau kamu udah kerja bakalan sibuk ya?" tanya Reya lagi menatap kearah depan lurus.
"kenapa hm?" jawab Elang menarik kepala Reya agar bersandar didadanya.
"ya enggak, nanti kamu bakal sibuk sama urusan kerja kamu, kitanya jarang ketenu, sekretaris kamu lebih cantik, terus kamu sama sekretaris kamu" jawab Reya mengerucutkan bibirnya kesal.
"enggak sayang, astaga jauh banget mikirnya" jawab Elang terkekeh pelan menarik hidung Reya.
"disini, adanya Freya Stefani nggak akan kehapus, kita udah ngelewati hujan badai nggak lucu kalau pisah cuman gara gara gerimis" jawab Elang menunjuk bagian dadanya.
"lebayy" jawab Reya terkekeh melihat tingkah kekasihnya.
"romantis salah, dicuekin salah" jawab Elang melirik Reya sengit.
"ya aku nggak mau lah kalau kamu ketusin kaya orang orang diluaran sana, kamu jawab cuma dua tiga kata yakali kamu ngomong sama aku cuman sekata dua kata" jawab Reya mengerucutkan bibirnya.
"emang pernah aku ngomong sedikit sedikit sama kamu?" tanya Elang.
"enggak kamu bawel" jawan Reya terkekeh.
"dasar, duduk sana lagi kita pulang, aku janji sama papa kamu jam setengah lima kamu udah sampe rumah"
"papa kok tiba tiba boleh sih?" tanya Reya heran.
"dibantu Reza, Reza bantu bujukin papa kamu akhirnya mau" jawab Elang.
"emang kamu sering ngobrol sama Reza? Bisa nyambung diajak ngobrol dia?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Elang Ferdian Samudra (END)
Roman pour AdolescentsBrakk. "Kalau jalan yang bener!" ujar perempuan yang baru saja bertabrakan dengan Elang sambil memunguti bukunya yang berjatuhan. "Lo jalan main hp" jawab Elang singkat memasukkan tanganya kedalam saku celananya. "Ya kalau lo jalannya bener sekal...