Kau tau? Kenapa semua hal yang aku temui bersamamu menjadi sangat berarti? Walau mungkin sederhana, namun aku sayang kamu apa adanya dan itu alasanku kenapa aku masih ingin terus bersamamu
-Elang Ferdian Samudra.Reya dan Elang sudah berada di Paris sekitar dua jam yang lalu. Reya merasa badannya pegal semua langsung saja tepar saat sudah berada dihotel tidak memikirkan mandi dan lain sebagainya.
Elang yang sudah selesai mandi menggelengkan kepalanya heran kebonya Reya mulai keluar lagi. Jam sudah menunjukkan pukul tujuh malam, dengan perlahan Elang menarik selimut tebal yang membungkus tubuh Reya.
"bangun, mandi udah malem nanti masuk angin" ujar Elang mengujani ciuman diwajah Reya membuat Reya menggeliat kecil mengerjapkan matanya untuk mengumpulkan kesadarannya.
"mandii" ujar Elang menggeser duduknya saat Reya sudah membuka matanya.
"males, ngantuk" jawab Reya menggeleng polos.
"idih jorok mandi nggak?!" jawab Elang menatap Reya intens.
"iya iya ini mandi" jawab Reya beranjak dari kasur masuk kekamar mandi dengan rasa malas.
Setengah jam Reya menghabiskan waktu dikamar mandi, Reya keluar dari kamar mandi menggunakan baju rok terusan yang terlalu minim terlalu mengekspos paha dan lengan putihnya, Elang sedikit kaget melihat Reya menggunakan baju minim seperti itu, Reya yang sibuk mengeringkan rambutnya tidak sadar jika terus ditatap oleh Elang. Reya berjalan santai duduk disebelah Elang sambil mengeringkan rambutnya.
"ganti baju gih" ujar Elang menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"kenapa?" tanya Reya menaruk handuk yang untuk mengeringkan rambutnya di kursi didekatnya.
"aku udah bilang aku laki laki normal yang punya nafsu" jawab Elang mengusap pipi Reya pelan.
"kan aku istri kamu, kamu punya hak, kenapa nggak kamu minta?" jawab Reya.
"aku nggak mau nyakitin kamu, makanya kamu aku suruh ganti baju, kalau kamu gini aku nggak bisa nahan nanti aku maksa kamu? Aku nggak mau nyakitin kamu, aku nunggu kamu sia-"
"aku udah siap" potong Reya mantap membuat Elang menaikkan satu alisnya heran.
"ambil yang jadi hak kamu" lanjut Reya sambil mengangguk mantap. Membuat Elang juga tersenyum mengangguk.
🌿🌿
Tiga tahun hidup berumah tangga itu bukan perkara mudah, memang singkat tapi tidak sedikit masalah yang Reya dan Elang hadapi, bahkan mereka berdua sempat hampir berpisah karena Reya yang sibuk dengan anak anaknya dan mengabaikan Elang, tapi semua masalah terselesaikan karena mereka saling meminta maaf dan memaafkan.
Reya dan Elang dikarunia anak satu perempuan yang masih berumur satu tahun, Keysha namanya. Reya tetap bersikap adil antara Keysha dan Raffa, Reya tidak mau membeda bedakan antara Keysha dan Raffa, Reya tidak mau jika dirinya bersikap tidak adil akan membuat Raffa tertekan.
Jam lima sore seperti biasa, Reya dan Keysha menemani Raffa yang saat ini menginjak kelas satu SD belajar diruang keluarga sambil menunggu kepulangan Elang, Elang biasanya pulang dijam 6.
"Keysha kembaliin pensil abang, abang mau belajar" ujar Raffa saat Keysha mengambil pensilnya.
Keysha tidak menggubris ucapan abangnya itu, Keysha malah berjalan dengan berpegangan sisi meja mendekati maminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elang Ferdian Samudra (END)
Fiksi RemajaBrakk. "Kalau jalan yang bener!" ujar perempuan yang baru saja bertabrakan dengan Elang sambil memunguti bukunya yang berjatuhan. "Lo jalan main hp" jawab Elang singkat memasukkan tanganya kedalam saku celananya. "Ya kalau lo jalannya bener sekal...