Karena yang sulit itu bukan memilih
Tapi bertahan dengan satu pilihan.
-Wulandari.Persiapan menikah sepertinya sudah sangat sangat dipersiapkan dengan rapi dengan Elang, seperti pagi ini setelah selesai sarapan Elang mengajak Reya untuk pindah ke rumah baru yang telah Elang siapkan. Dan semua orang tuanya menyetujui jika Reya dan Elang segera pindah rumah. Katanya ingin cepat diberi cucu.
"kak gue bakal kangen lo recokin sumpah" ujar Tia berkaca kaca ingin menangis sambil membantu kakaknya memasukkan baju baju kedalam koper.
"kalau kangen gue masih bisa kesini dan lo bisa kesana, nggak jauh lima belas menit sampai kata Elang, kayak gue mau mati aja dah" jawab Reya mengacak rambut Tia pelan kemudian melanjutkan menata bajunya.
"jadi istri yang baik nurut sama suami, gue tau lo keras kepala tapi lo harus hormati apapun setiap keputusan suami lo, jangan membangkang" ujar Lena yang juga ikut membantu Reya menata baju, Lena menginap karena jika pulang suaminya tidak tega takut Lena kecapekkan karena posisinya sedang hamil.
"iya kak" jawab Reya mengangguk menutup kancing koper karena sudah selesai menata pakaian.
"cepet cepet nyusul" jawab Lena terkekeh melirik perutnya yang buncit kemudian mengelus perutnya. Ucapan Lena langsung saja membuat pipi Reya memerah malu.
"ngakakkk muka lo dahh sok sok an malu" goda Lena terkekeh melihat ekspresi Reya yang seolah olah punya beban berat.
"a-apaaan hamil tetep aja rese" jawab Reya.
"udah selesai?" tanya Elang masuk kedalam kamar membuat Reya, Tia dan Lena langsung beralih menatap Elang.
"udah" jawab Reya menarik dua koper besarnya.
"jagain kakak gueee, jangan dijahatin atauu gue tonjok" ujar Tia melayangkan tinjuan diudara membuat Elang terkekeh.
"siap bocil" jawab Elang mengacak rambut Tia pelan.
"berangkat sekarang biar bisa istirahat sama ngerapii rumah, Raffa udah disana sama mama papa" ujar Elang diangguki oleh Reya.
🌱🌱
Reya dan Elang sudah sampai dirumah barunya, cukup besar, lebih besar dari rumah mama papa Reya. Reya keluar dari mobil mengeluarkan kopernya dari bagasi.
"biar aku aja, tuh samperin Raffa nya" ujar Elang saat Reya hendak mengambil koper.
"aku bantuin dulu" jawab Reya
"nggak papa udah sana Raffa kangen sama kamu" jawab Elang yang diiyakan saja oleh Reya.
"mamiiiiiiii" teriak Raffa turun dari gendongan mama Elang berhamburan kepelukkan Reya.
"uuu jangan lari lari nanti jatuh" jawab Reya mencium pipi gembul Raffa membawa Raffa kegendongannya.
"mamiii laffa besok sekolah" ujar Raffa dengan mata berbinar.
"oh iya?"
"iyaaa, laffa besok punya temen balu temen banyak" jawab Raffa antusias.
"seminggu lagi masuk sekolahnya" sahut Elang dari belakang.
"mama sama papa pulang ya kalau gitu, jangan lupa sering sering ajak Raffa kerumah mama yaa" ujar mama Elang diangguki oleh Reya. Kemudian Reya mencium punggung tangan kedua mertuanya begitu juga Elang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elang Ferdian Samudra (END)
Novela JuvenilBrakk. "Kalau jalan yang bener!" ujar perempuan yang baru saja bertabrakan dengan Elang sambil memunguti bukunya yang berjatuhan. "Lo jalan main hp" jawab Elang singkat memasukkan tanganya kedalam saku celananya. "Ya kalau lo jalannya bener sekal...