Wanita yang benar-benar mencintaimu mungkin akan marah karena berbagai alasan tetapi dia tidak akan pernah meninggalkanmu karena satu bahkan ribuan alasan
-Elang Ferdian Samudra.Elang sudah setia duduk dikursi motornya, ya Elang memang sengaja menjemput Reya dengan motor ninja merah yang sudah lama tidak Elang gunakan. Elang tersenyum saat melihat Reya tengah berjalan kearahnya melambaikan tangan kepada dua sahabatnya yang berjalan berbeda arah.
"tumben pake motor?" tanya Reya mengambil helm yang dulu biasanya ia pakai saat Elang menggunakan motor.
"nostalgiaa Rey" jawab Elang mengambil alih helm dari tangan Reya dan memakaikannya menepuk dua kali kepala Reya yang sudah tertutup helm.
"sakit anying" ujar Reya memukul lengan Elang pelan.
"kebiasaan tuh mulut minta dicabein" jawab Elang menyentil pelan bibir Reya.
"ih kamu kok jadi banyak KDRT sih" jawab Reya menghentakkan kakinya kesal.
"udah naik keburu sore neng" ujar Elang saat sudah selesai memakai helm.
"dingin nggak?" tanya Elang melirik Reya dari spion saat motornya sudah ia nyalakan.
"astaga bambank ini siang bolong panas atuhh" jawab Reya memutar bola matanya malas.
"yaudah pegangan pengin ngebut nih" jawab Elang.
"modussh" cibir Reya tetapi tetap melakukan intruksi Elang, memasukkan tangannya kedalam saku hoodie Elang.
"ngapain tangannya dimasukkin ke saku jaket? Mau maling kamu?" ujar Elang membuat Reya hendak menarik tangannya tapi ditahan oleh Elang.
"Kamu udah berhasil mencuri kok tapi bukan lewat saku, tapi lewat mata dan hati" goda Elang membuat Reya bulshing lalu memalingkan wajahnya agar tidak terihat dispion motor Elang.
"paan ah, ayo buruuu deh kekantor papa kamu" jawab Reya.
"langg" panggil Reya menyandarkan dagunya dibahu Elang.
"ada apa?" tanya Elang melirik Reya sebentar dari kaca spion, Elang mengendarai motornya dengan kecepatan sedang.
"aku senengggg banget lang bisa bareng sama kamu, Tuhan baik ngirim kamu buat aku dan kamu ngajarain aku banyak hal, dari kamu aku bisa ngerasain cinta" ujar Reya tersenyum tulus dengan mata berkaca kaca, tidak percaya dirinya sanggup melewati berbagai masalah satu tahun ini dengan Elang.
Elang mengangguk tersenyum, Elang rindu senyuman itu senyuman yang selalu membuatnya jatuh cinta, dirinya terlalu sibuk bekerja hanya mampu meluangkan waktu sedikit untuk Reya.
"maafin ya kalau aku jarang ada waktu buat kamu" jawab Elang mengambil tangan Reya sebelah kiri dari sakunya dan menggenggamnya erat.
"aku nggak permasalahanin itu kok, kamu udah sering luangin waktu buat aku ditengah kesibukan kamu, walaupun cuma sebentar aku udah seneng bisa ngerasain jadi orang yang bener bener berarti sampai kamu relain waktu kamu cuman buat aku" jawab Reya masih tersenyum bahagia.
"habis ini aku akan temenin kamu setiap hari" gumam Elang pelan mencium punggung tangan Reya.
Reya turun dari motor Elang saat sudah berada diparkiran kantor papa Elang, rupanya para pegawai belum pulang, Reya sudah mengenal beberapa karyawan kantor papa Elang, Reya sudah sering kesini pegawai pegawai kantor pun selalu menyambut baik kedatangan Reya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Elang Ferdian Samudra (END)
Teen FictionBrakk. "Kalau jalan yang bener!" ujar perempuan yang baru saja bertabrakan dengan Elang sambil memunguti bukunya yang berjatuhan. "Lo jalan main hp" jawab Elang singkat memasukkan tanganya kedalam saku celananya. "Ya kalau lo jalannya bener sekal...